Bola.com, Spielberg - CEO KTM, Stefan Pierer, buka-bukaan perihal alasan Johann Zarco meminta pemutusan kontrak. Menurut Pierer, Zarco mulai lelah dan diyakini sudah tidak nyaman di tim pabrikan asal Austria itu.
"Saya pikir dia kelelahan. Ini bukan tentang kelelahan dalam artian kondisi fisik, namun juga secara psikologis," ujar Pierer melansir Speedweek, Senin (12/8/2019).
Zarco berada dalam situasi yang tidak nyaman bersama KTM sejak awal MotoGP 2019. Bukan hanya perihal dominasi Pol Espargaro di tim, namun juga peforma Miguel Oliveira yang menunjukkan peningkatan setiap pekan.
Dibandingkan dua nama terakhir, Zarco menjadi rider yang paling ketinggalan. Espargaro kini berada di posisi 11 klasemen sementara pembalap dengan raihan 51 poin. Di sisi lain, Miguel Oliveira bercokol di peringkat 15 dengan nilai 26.
Adapun Zarco mencatatkan rapor kurang memuaskan dalam 11 seri yang sudah dijalani di MotoGP 2019. Sejauh ini, rider asal Prancis itu bercokol di peringkat 17 klasemen sementara dengan koleksi 22 poin.
Raihan terbaiknya pada musim ini hanya finis 10 besar di Sirkuit Catalunya. Selain memiliki rapor buruk di lintasan, Johann Zarco juga membuat kesan buruk untuk tim.
"Johann Zarco tidak pernah menunjukkan kesan positif pada KTM dalan delapan bulan ini. Dia tak pernah mengatakan hal positif tentang KTM atau tim," kata seorang teknisi KTM.
Pergi Akhir Musim Ini
Stefan Pierer telah menyetujuji permintaan Johann Zarco. Artinya, Zarco bisa pergi dari KTM pada akhir musim ini.
Meski demikian, Pierer masih akan terus melakukan berbagai upaya untuk membuat Zarco nyaman, termasuk melakukan perbaikan komponen sesuai permintaan sang rider.
"Kami ingin memberi bantuan dan saya mau tahu apakah bantuan ini akan memengaruhi peformanya pada sisa musim ini," ujar Pierer.
"Kami juga mengambil semua sengketa hukum dari Johann Zarco, sehingga ia dapat berkonsentrasi pada membalap. Kami meyakinkannya segera. Solusi ini adalah yang terbaik untuk kedua belah pihak," tandasnya.
Sumber: Speedweek