Bola.com, Surabaya - Pelatih caretaker Persebaya Surabaya, Bejo Sugiantoro, merasa kehilangan sosok Djadjang Nurdjaman yang baru diberhentikan dari Bajul Ijo. Selama ini, Bejo mengaku telah mempelajari banyak hal bersama Djanur, sapaan Djadjang.
“Saya juga merasa kehilangan. Tapi, dunia sepak bola harus berjalan, apapun itu risikonya sebagai pelatih. Saya juga bertemu dengan coach Djanur. Saya respek kepada coach Djanur dengan jiwa kebapakannya. Dia seperti kakak saya,” kata Bejo, Selasa (13/8/2019).
Kedua pelatih tersebut masuk ke Persebaya pada pertengahan musim Liga 1 2018 setelah mundurnya pelatih Angel Alfredo Vera. Duet mereka menangani Bajul Ijo diperlukan karena memiliki latar belakang yang berbeda.
Djanur, yang berusia 60 tahun, termasuk pelatih senior dan sarat pengalaman dengan memegang lisensi AFC Pro. Sebelum datang, dia tidak banyak mengetahui seluk-beluk Persebaya karena kariernya banyak dihabiskan bersama Persib Bandung.
Bejo menjadi sosok yang mengisi kekurangan itu. Statusnya sebagai mantan pemain Persebaya Surabaya berguna membantu Djanur. Selain itu, pria yang 18 tahun lebih muda dari Djanur itu juga perlu belajar banyak. Lisensinya juga masih AFC B.
Dapat Pesan dari Djanur
Setelah diberhentikan, Sabtu (10/8/2019), Djanur telah menemui Bejo dan menitipkan pesan untuk para pemainnya. Situasi berat harus dihadapi Ruben Sanadi dkk. yang tampil tidak konsisten selama musim ini.
“Beliau bilang, ‘Tetap kawal (pemain) apa pun itu, Jo. Ayomi pemain, karena mereka juga bagian dari kamu’. Saya balas, ‘Siap, Abah’,” imbuh pelatih kelahiran Sidoarjo tersebut.
“Sisi positif yang saya dapat, beliau memotivasi saya sebagai pelatih muda. Inilah risiko seorang pelatih di Indonesia. Kami harus menyiapkan mental ke depan. Seandainya nanti dipercaya di Persebaya atau tim lain, saya harus menikmati,” ungkap Bejo.
Bejo akan memulai kembali tugasnya sebagai caretaker saat Persebaya melawat ke markas Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Kamis (15/8/2019). Duel itu diprediksi bakal berjalan panas karena kedua tim terlibat rivalitas bertajuk Derbi Jatim.