Bola.com, Tokyo - Manajer Teknik HRC, Takeo Yokoyama, menilai Jorge Lorenzo terjebak dalam pusaran negatif sejak gabung ke Repsol Honda pada musim ini. Namun, dia yakin hal-hal baik segera datang jika Lorenzo bisa lepas dari pusaran itu.
Jorge Lorenzo mengalami rentetan cedera sejak September tahun lalu saat masih di Ducati. Cedera paling menyesakkan tentu saja yang membuat X-Fuera absen pada tes musim dingin bersama Honda yang sangat vital.
Lorenzo kemudian mengalami cedera ruas tulang belakang pada latihan bebas MotoGP Belanda 2019. Cedera itu datang setelah Lorenzo tampil menjanjikan di Catalunya meskipun akhirnya gagal finis.
Sejak gabung Repsol Honda, Lorenzo belum pernah menembus posisi 10 besar. Pemegang tiga gelar juara dunia MotoGP tersebut benar-benar sulit keluar dari keterpurukan.
Berbagai rentetan fakta negatif tersebut akan kembali membayangi Lorenzo yang dikabarkan akan comeback pada MotoGP Inggris di Sirkuit Silverstone, pada 25 Agustus.
"Memang benar, ini butuh waktu lebih lama daripada yang kami perkirakan, bagi dia dan kami, untuk menjadi cukup cepat," kata Yokoyama, seperti dilansir Crash, Sabtu (17/8/2019).
"Gaya membalap yang membuat tak mudah baginya beradaptasi dengan motor Honda. Tak mudah juga bagi kami membuat motor dengan setelan terbaiknya untuknya. Tapi yang paling berpengaruh dia mengalami dua kali cedera," imbuh Yokoyama tentang penyebab Jorge Lorenzo sulit beradaptasi di Repsol Honda.
Tak Punya Waktu Beradaptasi
Rentetan cedera itu berefek signifikan bagi Jorge Lorenzo pada awal masa petualangannya di Honda.
"Dia tak punya cukup waktu untuk terbiasa dengan motor kami dan setiap kali dia mulai merasa bagus, nyaman, maka sesuatu yang tidak menguntungkan terjadi. Dua kali crash, kemudian cedera lagi," kata Yokoyama.
"Jadi kami berada dalam pusaran negatif. Tapi, dalam hidup Anda harus melalui pusaran negatif, maka hal baik akan terjadi. Jadi, Anda akan segera melihatnya," imbuh Yokoyama.
Kiprah Jorge Lorenzo bagaikan bumi dan langit dibanding rekan setimnya, Marc Marquez. Baby Alien sudah memenangi enam balapan pada musim ini dan unggul 58 poin di puncak klasemen MotoGP 2019.
Sumber: Crash