Bola.com, Jakarta - Malaysia dan Australia akan bertarung pada final Piala AFF U-18 2019 di Thong Nhat Stadium, Ho Chi Minh City, Vietnam, Senin (19/8/2019). Sementara, Timnas Indonesia U-18 akan meladeni Myanmar pada perebutan tempat ketiga.
Timnas Malaysia U-18 lolos ke final setelah melalui duel sengit kontra Timnas Indonesia U-18 di Go Dao Stadium, Sabtu (17/8/2019) sore.
Pada laga tersebut, tujuh gol tercipta dalam pertarungan selama 120 menit. Kedua tim bersaing ketat dan berbalas serangan hingga skor 3-3 pada akhir laga. Gol tunggal Harith Haiqal Adam lewat titik penalti pada menit ke-99 mengantarkan Malaysia ke partai puncak.
Ini merupakan final kelima yang dicapai Malaysia dalam turnamen itu. Tahun lalu, Malaysia meraih juara setelah mengalahkan Myanmar pada Piala AFF U-19 yang digelar di Sidoarjo, Indonesia.
Australia menunjukkan superioritas ketika meladeni Myanmar pada semifinal. Setelah tertinggal 0-1 pada babak pertama, Australia berbalik unggul dan memastikan tiket final setelah menang 2-1.
Kedua tim merupakan jebolan Grup B yang disebut sebaga grup neraka. Dalam grup tersebut, selain Malaysia dan Australia, ada Vietnam dan Thailand.
Pada babak penyisihan, Malaysia sukses mengandaskan Australia dengan skor 3-0. Itu berarti peluang mereka untuk mempertahankan juara terbuka lebar. Namun, Australia juga tak bisa dianggap remeh. Mereka selalu menjadi momok bagi tim Asia Tenggara pada turnamen kelompok umur.
Timnas Indonesia U-18 berjanji tampil maksimal demi mengobati kekecewaan suporter atas kekalahan di semifinal.
Jadwal Pertandingan
Timnas Indonesia U-18 Vs Myanmar
Stadion: Thong Nhat, Ho Chi Minh City, Vietnam
Status: Perebutan tempat ketiga Piala AFF U-18 2019
Live: SCTV
Live streaming: Vidio
Baca Juga
Pengamat: Suporter Harus Realistis tentang Ekspektasi, tapi Timnas Indonesia juga Harus Konsisten
Desakan Publik Negeri Tirai Bambu Tidak Manjur, Branko Ivankovic Lolos dari Pemecatan dan Tetap Pimpin China Melawan Timnas Indonesia
Joey Pelupessy Ceritakan Penunjukkan Sebagai Starter di Timnas Indonesia: Saya Coba Jadi Diri Sendiri, Rendah Hati, Konek dengan Pemain Lain