Bola.com, Surabaya - Caretaker Persebaya Surabaya, Bejo Sugiantoro dan pelatih Persija Jakarta, Julio Banuelos merupakan dua pelatih yang memiliki latar belakang berbeda.
Bejo (42 tahun) berstatus sebagai pelatih muda lokal, sementara Banuelos (48 tahun) yang berasal dari Spanyol cukup berpengalaman di Eropa.
Keduanya bakal menemani tim masing-masing dalam duel pekan ke-16 Shopee Liga 1 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (24/8/2019) sore.
Bejo saat ini masih berstatus sebagai pelatih interim setelah dipecatnya Djadjang Nurdjaman. Meski Persebaya sudah merekrut Alfred Riedl sebagai pengganti, Bejo masih akan menangani timnya sampai berakhirnya putaran pertama.
Pelatih kelahiran Sidoarjo itu tercatat sudah dua kali menangani Persebaya sejak berstatus sebagai pengganti Djadjang. Hasilnya masing-masing satu menang dan kalah. Sempat dibantai 0-4 oleh Arema FC (15 Agustus), Bejo membawa Bajul Ijo bangkit dengan menang 3-1 atas Badak Lampung (20 Agustus).
Banuelos juga berstatus pelatih pengganti setelah Persija melepas Ivan Kolev pada medio Juni silam. Dia masih meraba-raba kekuatan Persija yang tetap menghuni papan bawah meski berstatus sebagai juara bertahan Liga 1.
Sejak bergabung pada 8 Juni 2019, Banuelos sudah menjalani 12 pertandingan bersama Persija Jakarta. Hasilnya, dia membukukan empat menang, enam seri, dan dua kalah. Catatan itu cukup apik untuk seorang pelatih pengganti.
Bagaimana modal Bejo dan Banuelos dalam duel Persebaya Surabaya versus Persija Jakarta nanti sore?
Ulasan Materi Pemain
Dari segi materi pemain, Persebaya Surabaya unggul karena keberadaan sejumlah sosok sarat prestasi. Para pemain asing mereka juga berperan penting membawa Bajul Ijo menjadi runner-up Piala Presiden 2019.
Sementara Persija sudah mengalami reduksi kekuatan sejak menjadi juara Liga 1 2019. Beberapa pemain andalan, macam Marko Simic dan Riko Simanjuntak, memang masih bertahan. Namun, beberapa juga memilih hengkang.
Sejak ditangani oleh Banuelos, Persija masih berusaha menemukan komposisi sekaligus gaya permainan yang cocok. Perlahan, Macan Kemayoran mulai menunjukkan tajinya, meski juga belum terangkat dari papan bawah.
Kecepatan Riko masih menjadi kunci permainan Persija, demikian halnya Simic yang menjadi ujung tombak. Variasi serangan juga mulai muncul dan menjadi penentu saat mereka menang 3-0 atas Kalteng Putra pekan lalu (20/8/2019).
Hal yang sama juga dilakukan oleh Bejo selepas peninggalkan Djadjang. Bermodal pemain sayap yang memiliki kecepatan, dia berusaha mengembalikan gaya permainan khas ngeyel, ngosek, dan wani.
Persebaya sendiri tampil tidak konsisten dan kerap naik turun peringkat di klasemen sementara. Kini mereka menduduki posisi keenam dengan raihan 21 poin dari 15 pertandingan.
Baca Juga