Bola.com, Jakarta - Matthijs de Ligt mengatakan kalau ia tak mengira hanya duduk di bangku pemain pengganti saat Juventus berhadapan dengan Parma. Menurutnya, ia tak terbiasa dengan situasi seperti itu.
Juventus membuka Serie A 2019-20 dengan menjalani laga tandang ke markas Parma. Juvenuts membawa pulang poin penuh setelah menang dengan skor 1-0 lewat gol Giorgio Chiellini.
Satu pemandangan menarik dari laga tersebut adalah keberadaan Matthijs de Ligt di bangku pemain pengganti. Walaupun ditebus mahal dari Ajax, de Ligt tak mendapat jaminan untuk menjadi starter.
Pemain berusia 20 tahun itu menyangka tidak terpilih dalam starting lineup Juventus.
"Saya lebih senang jika dipercaya untuk tampil. Saya tidak mendapat informasi apa pun ketika latihan, saya pikir saya bisa tampil pada laga kemarin," ujar de Ligt.
"Saya menghormati keputusan pelatih. Saya tahu, saya masih beradaptasi di Italia. Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellin telah menjadi tandem untuk periode yang lama. Mereka adalah satu di antara tandem bek terbaik di dunia."
"Hal ini membuat saya terpacu untuk bekerja lebih keras lagi. Saya harus bisa membuktikan kalau saya pantas untuk menjadi pilihan utama," ungkap de Ligt.
Juventus tidak ditemani Maurizio Sarri ketika berhadapan dengan Parma karena menjalani proses pemulihan akibat pneumonia. Namun, ia tetap menentukan pemain yang tampil pada laga tersebut.
Masih Beradaptasi
Matthijs de Ligt mengakui kalau ia terus berusaha mencocokkan dirinya dengan Italia. Ia mengaku sangat menikmati waktunya di negara tersebut.
"Saya masih berusaha belajar bahasa Italia. Saya ingin fasih agar bisa mengerti dan menjalankan instruksi pelatih dengan baik."
"Saya mengikuti kursus bahasa Italia selama lima kali dalam satu minggu. Saya yakin bisa menjadi pilihan utama begitu saya menguasai bahasa Italia," ungkap de Ligt.
Sumber: Football Italia