Bola.com, Jakarta - Fortnite memberi kejutan terhadap para gamer. Sayang, hal tersebut tak berkaitan dengan fitur yang memberi 'kebahagiaan'. Sebaliknya, Fortnite sedang menjadi sorotan setelah muncul serangan ransomware yang terkadang tak disadari para pemain.
SC Magazine merilis, permainan Fortnite tengah rentan terhadap serangan ransomware bernama Syrk. Model gangguan ini tak membuat si korban sadar. Maklum, ia muncul dalam perangkat cheat.
Formula cheat virus di Fortnite tersebut berupa semakin mudah bagi para pemain menembak lawan. Tak hanya itu, para pemain yang tertipu menggunakan cheat 'racun' tersebut bisa memiliki kemampuan melihat posisi musuh dengan jelas dalam zona pertempuran.
Sontak, Syrk memang memudahkan para pemain karena muncul sebagai cheat. Namun, di balik benefit positif tersebut, justru marabahaya yang datang ke para pengguna.
Walhasil, sebagian gamer yang sudah merasakan benefit cheat Syrk tersebut berteriak. Mereka mengaku menjadi target serangan ransomware yang menyamarkan diri sebagai cheat di dalam Fortnite. Tim dari Cyren Ltd menjadi yang pertama mengetahui keberadaan cheat ransomware Syrk ini.
Model Ransomware
Syrk bisa menyerang siapapun tanpa terasa karena menggunakan kode model Hidden Cry. Varian ini menggunakan open source yang tersedia di GitHub, sehingga memudahkan bagi siapapun untuk terpancing.
Seperti ransomware lainnya, kode ini akan mengenkripsi file dan menuntut korban membayar tebusan jika ingin memulihkan file mereka. Ancaman mereka tak main-main, karena peretas akan sengaja menghapus file korban setiap dua jam. Mereka akan berhenti jika permintaan sejumlah tebusan bisa terealisasi.
Saat ini, tim peneliti dan keamanan siber khusus tengah menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi. Mereka akan berusaha mencari kunci dari sistem open source tersebut. Hasilnya belum dipastikan, tapi para peneliti sudah mendapat arah positif.
Serangan dengan menggunakan jalur Fortnite menjadi temuan anyar. Potensi tersebut memang besar, karena Fortnite memiliki lebih dari 250 juta pemain dari berbagai negara.
Peneliti asal Vectra AI Inc, Chris Morales mengungkapkan, serangan terhadap Fortnite sudah terjadi beberapa waktu lalu. Menurutnya, gamer adalah target utama, karena sering mencari jalan pintas untuk menang dalam gim.
Sumber: SC Magazine, Liputan6