PSIS Buang Beban Psikologis Jelang Duel Berat Kontra Arema FC

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 31 Agu 2019, 05:15 WIB
Penyerang Arema, Dedik Setiawa,n coba melewati dua pemain belakang PSIS dalam uji coba di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu malam (4/5/2019). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Semarang - PSIS Semarang tak mau terbebani menjelang duel sengit melawan tim papan atas Arema FC pada lanjutan pekan ke-17 Shopee Liga 1 2019 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (31/8/2019). Semangat nothing to lose diusung Hari Nur Yulianto dkk.

Mahesa Jenar belum juga mampu bangkit dari keterpurukannya dalam enam pertandingan beruntun tanpa pernah menang. Posisi PSIS dalam bayang-bayang masuk zona degradasi.

Advertisement

PSIS sendiri mencoba menghilangkan beban berat tersebut saat meladeni Arema FC. Karena di atas kertas, Singo Edan (julukan Arema) jelas lebih diunggulkan ketimbang PSIS. Jika merasa terus terbebani, membuat PSIS semakin sulit utuk bangkit.

Hal itulah yang disampaikan nahkoda tim PSIS Semarang, Bambang Nurdiansyah menjelang pertandingan. Pelatih yang sering disapa Banur berpesan kepada anak buahnya tentang pentingnya tampil tanpa beban.

"Saya berharap pemain kami bermain dengan hati, harga diri itu saja yang saya motivasi. Kalah ya sudah, tapi mudah-mudahan menang," terang Bambang Nurdiansyah, Jumat (30/8/2019).

"Itulah mengapa kemarin tim diliburkan tiga hari. Karena istirahat itu tidak hanya soal fisik saja, tapi juga mental," katanya.

2 dari 2 halaman

Pompa Semangat Bertanding

Pelatih PSIS Semarang, Bambang Nurdiansyah, memperhatikan pemainnya saat menghadapi Bhayangkara FC pada laga Shopee Liga 1 di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Selasa (20/8). PSIS menahan imbang 0-0 Bhayangkara. (Bola.com/Yoppy Renato)

Pelatih yang juga pernah membesut Arema ini cukup senang dengan progres anak asuhnya selama empat kali pertemuan latihan.

Sejak menggantikan posisi Jafri Sastra, Bambang Nurdiansyah memang fokus pada membangkitkan semangat bertanding timnya.

Bambang sendiri bukan sosok asing bagi Tim Mahesa Jenar. Ia sempat beberapa kali menukangi PSIS. Salah satu pencapaian luar biasanya adalah mengantar klub kebanggaan warga Semarang itu lolos ke final Liga Indonesia 2006.

Saat itu PSIS kalah tipis 0-1 dari Persik Kediri, klub yang kini berkiprah di Liga 2.

"Empat kali saya punya kesempatan melatih tim ini dan membenahi mental. Meski ada progres, mudah-mudahan di putaran kedua ada pemain baru di beberapa sektor," ujarnya.