Serukan Perdamaian Indonesia, Arema Bentangkan Bendera Merah Putih Raksasa di Kanjuruhan

oleh Iwan Setiawan diperbarui 31 Agu 2019, 19:45 WIB
Bendera Merah Putih raksasa berkibar jelang laga Arema FC Vs PSIS Semarang di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (31/8/2019). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Ada acara spesial dalam laga Arema FC menghadapi PSIS Semarang di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang selama (31/8/2019). Sebelum kick-off pertandingan Shopee Liga 1 itu dilakukan, bendera Merah Putih raksasa dibentangkan dilapangan.

Bendera berukuran 100 x 60 meter itu dibentangkan sekitar 600 relawan dan hampir menutup semua sisi lapangan. CEO Arema, Agoes Soerjanto juga ikut berada di tengah-tengah relawan memegangi bendera itu.

Advertisement

“Ini memang bukan laga kandang biasa. Tapi kami ingin menutup bulan kemerdekaan RI dengan bendera raksasa,” kata Media Officer Arema, Sudarmaji.

Ini merupakan laga kandang terakhir Arema pada putaran pertama Shopee Liga 1. Manajemen Arema berterima kasih kepada ratusan relawan yang ikut membentangkan bendera tersebut.

Aksi itu juga melibatkan sekitar 345 Aremania yang membeli tiket dan mendapatkan ID card khusus. Selain itu ada personel Kepolisian, steward dan elemen lainnya.

Bendera itu menutup lapangan sejak 30 menit sebelum kick-off. Aremania yang ada di tribune tidak hanya diam melihat momen ini. Panpel Arema FC menyiapkan band asal Kota Malang, D’Kross yang mengajak suporter menyanyikan lagi Kabar Damai hingga Padamu Negeri.

2 dari 2 halaman

Bukan yang Pertama

Suporter membentangkan bendera raksasa jelang menyaksikan laga Arema FC melawan PBFC di final Piala Presiden 2017 di Stadion Pakansari, Kab Bogor, Minggu (12/3). Arema FC juara Piala Presiden 2017. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sebenarnya, ini bukan kali pertama merah putih dikibarkan di lapangan Stadion Kanjuruhan. Pada 2016, aksi serupa dilakukan dalam ajang semifinal Piala Jenderal Sudirman melawan Mitra Kukar.

Tapi, kali ini momennya dirasa lebih pas karena bertepatan dengan penutupan bulan kemerdekaan Republik Indonesia, sekaligus menyerukan perdamaian dan persatuan Indonesia.

Ide membentangkan bendera ini sudah muncul sejak awal Agustus. Aremania yang memberikan masukan kepada panpel dan manajemen.

Setelah berkoordinasi dengan operator kompetisi, aksi ini akhirnya bisa dilakukan. CEO Arema FC, Agoes Soerjanto yang punya militansi tinggi karena lahir dari keluarga militer juga sangat mendukung, sehingga dia bersedia ikut ambil bagian. 

Berita Terkait