Alasan Pelatih AC Milan Mencadangkan Piatek

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 01 Sep 2019, 20:45 WIB
Pelatih AC Milan, Marco Giampaolo. (AP Photo/Mary Schwalm)

Milan - Pelatih AC Milan, Marco Giampaolo, membela diri terkait keputusan mencadangkan Krzysztof Piatek saat menghadapi Brescia. Menurut dia, pemain asal Polandia itu kurang tajam selama latihan dalam sepekan terakhir.

AC Milan menang tipis 1-0 atas tamunya Brescia pada lanjutan pertandingan Liga Serie A Italia di San Siro, Minggu (1/9/2019) dini hari WIB. Gol semata wayang Rossoneri dilesakkan Hakan Calhanoglu.

Advertisement

Dalam laga itu, Giampaolo membuat kontroversi dengan mencadangkan Piatek dan memilih Andre Silva sebagai starter.

(AFP/Isabella Bonotto)

"Setiap pertandingan membutuhkan pilihannya sendiri dan dalam pertandingan ini saya memilih Andre Silva dan Ismael Bennacer," kata Giampaolo kepada DAZN.

“Milan memiliki skuat yang kuat, jadi saya memiliki opsi untuk memilih di antara berbagai alternatif. Saya tidak tahu apakah Andre Silva akan pergi sebelum bursa ditutup, tetapi ia adalah seorang profesional, ia siap membantu kami dan karenanya ia dapat bermain."

“Piatek adalah pemain hebat, tetapi jika dia ada di bangku cadangan sesekali, dunia tidak akan berakhir. Para pemain harus berpikir hanya memberikan segalanya untuk AC Milan, lalu saya akan membuat keputusan. Mungkin saya melihat dia tidak cukup tajam selama seminggu dalam latihan."

 

2 dari 2 halaman

Cadangkan Paqueta

(AFP/Marco Bertorello)

Giampaolo juga mencadangkan Lucas Paqueta pada awal laga.

“Dari sudut pandang saya, Paqueta bisa menjadi gelandang tengah yang luar biasa. Dia hanya perlu belajar mengurangi sedikit gaya Brasilnya, dan bermain lebih solid."

"Saya pikir dia bisa menjadi gelandang tengah, tetapi kemudian dalam 10 menit terakhir, dalam beberapa situasi, dia bisa digunakan sebagai playmaker, tapi saya suka pemain yang lebih menyerang dalam karakteristiknya," Giampaolo menambahkan.

Sumber: DAZN

Disadur: Liputan6.com, penulis Jonathan Pandapotan Purba, editor Bogi Triyadi, published 1/9/2019