Bola.com, Pamekasan - Madura United telah melewati masa kelam selama Bulan Agustus. Tim berjulukan Laskar Sape Kerrab itu hanya memenangi satu dari enam laga selama Agustus 2019 dalam Shopee Liga 1 2019.
Madura United berhasil bangkit dengan menang 2-1 atas Kalteng Putra dalam laga pekan ke-17 di Stadion Gelora Madura, Pamekasan, Minggu (1/9/2019).
Satu yang jadi sorotan di luar teknis pertandingan, jumlah penonton yang hadir saat duel itu tidak mencapai 1.000 orang.
Kapten Madura United, Greg Nwokolo, memohon kepada suporter Madura United, terutama K-Conk Mania, untuk hadir mendukung timnya. Dia merasa kehadiran minim penonton sangat berpengaruh pada performa Laskar Sape Kerrab di lapangan.
"Saya minta masyarakat Madura, kalau ada masalah apa pun, ada yang ganjil di tim ini antara suporter dan manajemen, tolong dibicarakan. K-Conk Mania, tolong selesai. Kami butuh kalian di pertandingan," kata Greg.
"Jangan setiap main, pemain merasa berjuang sendiri. Kalian mendukung dari rumah, tapi kalau bisa ke stadion, kalian bisa kasih pemain motivasi yang lebih. Jadi, tolong apa pun masalahnya, selesaikan dan dukung klub yang kalian cintai," ucap Greg.
"Sampaikan kepada suporter, Madura harus jadi satu. Kami butuh semua suporter dari manapun untuk penuhi stadion. Jangan sampai, kami main di kandang seperti di luar, rasanya tidak enak," imbuh striker berusia 32 tahun itu.
Greg juga pernah mengeluhkan penurunan jumlah kehadiran penonton saat Madura United menggelar laga kandang. Bahkan, stadion mereka sempat didominasi warna hijau saat menjamu Persebaya dalam Piala Indonesia 2018 (27/7/2019).
Madura United sebenarnya memiliki beberapa elemen suporter yang tersebar di empat kabupaten di Pulau Madura. Mereka adalah K-Conk Mania (Bangkalan), Trunojoyo Mania (Sampang), Taretan Dhibi (Pamekasan), dan Peccot Mania (Sumenep).
Tetapi, dalam beberapa laga terakhir, hanya Taretan Dhibi saja yang setia hadir dan memberikan dukungan. Kelompok suporter ini menempati tribune barat dan kerap mencuri perhatian lewat koreo atau spanduk.
K-Conk Mania Memboikot?
Muncul kabar K-Conk Mania memang memboikot pertandingan Madura United. Hal itu dimulai saat Madura United menjamu Arema FC pada 20 Juli 2019. Dalam laga itu, K-Conk Mania menyanyikan lagu kurang pantas dan menyalakan flare.
Pertandingan sampai harus dihentikan beberapa kali oleh wasit. Komdis PSSI kemudian memberi hukuman percobaan tanpa penonton kepada Madura United, apabila hal itu terulang. Klub asal Pulau Garam itu juga didenda sebesar Rp100 juta.
K-Conk Mania memutuskan tak pernah hadir dalam pertandingan Madura United setelah laga itu. Mereka bahkan absen saat Madura United bertandang ke markas Persebaya (10/8/2019). Padahal, suporter asal Bangkalan itu dikenal menjalin hubungan apik dengan Bonek, suporter Persebaya.
Muncul pula kabar bahwa K-Conk Mania ingin pertandingan Madura United kembali digelar di Stadion Gelora Bangkalan. Sebab, selama musim ini, Laskar Sape Kerrab selalu menjalani laga kandang di Stadion Gelora Madura, Pamekasan.
Perlu Dialog
Pelatih interim Madura United, Rasiman, ikut angkat bicara mengenai persoalan ini. Pria asal Banjarnegara itu siap bertemu dengan suporter Madura United manapun, termasuk K-Conk Mania, untuk menyelesaikan masalah agar kembali mendapat dukungan di stadion.
"Awalnya pasti ada kesalahpahaman. Mudah-mudahan berikutnya kami bisa berkandang di Bangkalan, ada kemungkinan seperti itu. Saya rasa tidak ada satu persoalan pun di bangsa ini, yang tidak bisa dibicarakan," ujar Rasiman.
"Mudah-mudahan kami bisa merangkul lagi semua elemen suporter, tidak hanya K-Conk, karena itu penting. Tentunya, buat kami dan pemain, alangkah nikmat bermain di hadapan minimal 8.000 ribu penonton," tuturnya.
Meski sempat terpuruk, Madura United selalu berada di papan atas dan tak pernah terlempar dari empat besar. Saat ini, mereka menutup putaran pertama di peringkat ketiga dengan 30 poin, di bawah Bali United dan Tira Persikabo.