Bola.com, London - Pimpinan proyek Yamaha, Takahiro Sumi, buka-bukaan tentang problem yang menjerat Yamaha di MotoGP dalam beberapa tahun terakhir. Namun, Yamaha mengklaim mulai menemukan cara untuk keluar dari krisis tersebut.
Dalam dua musim terakhir, para pembalap Yamaha sulit bersaing dalam pacuan juara dunia MotoGP. Valentino Rossi dan Maverick Vinales kesulitan bersaing dengan para pembalap Ducati dan Honda, terutama Marc Marquez. Bahkan, dalam beberapa kesempatan para pembalap Yamaha juga kalah bersaing dengan Suzuki.
Yamaha pada musim lalu hanya membukukan satu kemenangan melalui Vinales. Pada MotoGP 2019, Yamaha juga baru mengukir satu kemenangan di MotoGP Belanda, lagi-lagi lewat Vinales. Apa yang sebenarnya terjadi?
"Ini bukan hanya tentang motor, tapi cara kami berpikir, dalam hal pengembangan. Kami harus mengubah banyak hal-hal kecil," kata Sumi, seperti dilansir Speedweek, Selasa (3/9/2019).
"Motor kami tak berbeda, tapi Yamaha yang berbeda. Kami menggunakan seluruh sumber daya untuk mengembangkan motor yang lebih kompetitif dan keluar dari krisis pada MotoGP musim depan," sambung Sumi.
Namun, sinyal optimisme mulai muncul di Yamaha setelah tes MotoGP di Brno dan Misano. Rossi dan Vinales terlihat kompetitif menjajal motor versi M1 2020.
Komponen Baru
Yamaha akan menggunakan carbon swingarm dan sistem knalpot ganda. Kedua komponen tersebut sudah dijajal pada tes MotoGP di Misano pekan lalu.
Tim asal Iwata, Jepang, tersebut tak serta merta akan sejajar dengan Ducati dan Honda. Tapi, setidaknya gap di antara mereka menciut.
"Mengingat sistem elektronika dan ban di MotoGP telah berubah, kami mengalami beberapa masalah pengembangan. Anda tak bisa merampungkan 20 masalah sekaligus. Jadi, mari fokus pada hal terpenting," ujar Sumi.