Jakarta - Suporter Timnas Indonesia belum dewasa. Masih banyak okonum suporter seperti berperilaku layaknya manusia primitif ketika menjamu Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kamis (5/6/2019) pada laga pertama Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Pertandingan belum dimulai saja, suporter Timnas Indonesia yang berada di tribun atas sudah mengejek fans Malaysia yang jumlahnya hanya 400 orang. Ujaran kebencian sudah terdengar ketika lagu kebangsaan Malaysia dikumandangkan di SUGBK.
Kericuhan kian panas saat jeda pertandingan. Pada saat itu, suporter Timnas Indonesia sudah melempari fans Malaysia dengan botol hingga smoke bomb. Padahal, di tribun suporter Malaysia ada tamu kenegaraan, yakni Menpora Malaysia, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman.
Alhasil, seorang fans Malaysia pingsan setelah menghirup asap dari smoke bomb. Suporter Malaysia itu harus ditandu oleh petugas medis, yang sejatinya menjaga para pemain.
Puncak kelakukan minus Timnas Indonesia terjadi pada menit ke-72. Laga pun harus terhenti karena beberapa suporter Garuda di tribune selatan melompat ke area jogging track. Mereka kemudian berlari menuju tribune Malaysia untuk menyerang.
Pertandingan ini dimenangkan oleh Malaysia dengan skor 3-2. Tak terima dengan kekalahan, suporter Timnas Indonesiakembali berulah di VIP Barat SUGBK. Mereka pun harus dibubarkan paksa oleh pihak kepolisian, yang juga menangkap beberapa orang yang diduga provokator.
Hambat Peluang Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Dengan kelakuan oknum suporter Timnas Indonesia yang masih primitif, bisa saja menghambat upaya PSSI membawa Piala Dunia ke Tanah Air. PSSI memang sedang mengusahakan untuk menggelar Piala Dunia U-20 pada tahun 2021.
PSSI akan bertarung dengan Peru dan Brasil untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. FIFA sendiri akan melakukan penentuan calon tuan rumah di bulan Oktober tahun ini.
"Para suporter harus lebih menahan diri, dan sebisa mungkin mencegah kekerasan terjadi kembali. Jalan kita di Kualifikasi Piala Dunia 2022 ini masih panjang," ujar Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, pada Jumat (6/9/2019).
"Oktober nanti penentuan layak atau tidaknya kita untuk menyelenggarakan Piala Dunia U-20. Jangan sampai lah tindakan kericuhan kemarin menghambat jalannya kita menjadi tuan rumah tahun 2021," katanya melanjutkan.
Kemenpora Minta Maaf
Menyikapi kericuhan suporter di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada laga Timnas Indonesia versus Malaysia, Kamis (5/9/2019) malam WIB, Menpora Imam Nahrawi menggelar pertemuan dengan Menpora Malaysia, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman.
Pertemuan berlangsung di satu di antara hotel yang berada di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat pagi (6/9/2019). Selain kedua pihak, hadir pula PSSI yang diwakili Sekjen Ratu Tisha Destria.
"Atas nama masyarakat Indonesia dan pemerintah, kami meminta maaf kepada Pak Saddiq atas peristiwa yang tidak mengenakkan yang dilakukan oleh oknum suporter Indonesia. Tentu sepak bola akan terus menyatukan kita semua seluruh masyarakat di muka bumi ini, termasuk persahabatan yang begitu mendalam antara Indonesia dan Malaysia," ujar Menpora Imam Nahrawi.
Sumber asli: Liputan6.com
Disadur dari: Liputan6.com (Cakrayuri Nuralam/Achmad Yani, Published 06/09/2019)