Hentikan Audisi Beasiswa Bulutangkis, Begini Rencana PB Djarum Selanjutnya

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 08 Sep 2019, 18:00 WIB
Pemberian instruksi pertandingan oleh wasit kepada dua peserta Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019, Minggu (28/7/2019), di GOR KONI, Bandung. (Humas Audisi Umum)

Bola.com, Jakarta - Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, mengatakan penghentian Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis Djarum pada 2020 sudah final. PB Djarum akan kembali ke metode lama untuk pencarian bibit-bibit pemain.

Keputusan penghentian program Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis Djarum, yang telah digelar sejak 2006, diambil untuk mereduksi polemik yang mencuat belakangan ini. Perhelatan pada 2019 ini akan menjadi audisi terakhir.

Advertisement

Selanjutnya, PB Djarum akan melanjutkan pencarian dengan cara-cara yang lama.

"PB Djarum akan kembali mencari bakat-bakat pemain melalui turnamen-turnamen lagi setelah audisi umum dihentikan," kata Yoppy, saat dihubungi Bola.com, Minggu (8/9/2019).

Yoppy mengatakan dari turnamen-turnamen itu memang bisa didapatkan bibit-bibit pemain. Namun, cakupannya menjadi lebih terbatas. Apalagi selama ini audisi digelar hingga ke luar Jawa.

"Kesempatan bagi bibit-bibit bari berbagai daerah akan berkurang. Mungkin tak ada lagi peserta dari Luwuk, Parigi atau tempat-tempat dari berbagai pelosok Indonesia. Yang terjaring nantinya bibit-bibit dari tempat terbatas, serta mereka yang punya kemampuan finansial untuk ikut berbagai turnamen, atau punya uang untuk ke Kudus," urai Yoppy.

"Dari daerah-daerah yang ikut memang kadang ada yang baru belajar bermain bulutangkis. Tapi lewat audisi itu kami ingin memastikan ada nyala semangat dari berbagai pelosok Indonesia. Ada harapan besar untuk berbicara melalui bulutangkis. Selain itu, industri bulutangkis bisa lebih hidup karena banyak yang beli raket, shuttlecock dan lain-lain," imbuh Yoppy.

Meskipun menghentikan Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis, PB Djarum akan tetap berkomitmen melanjutkan mencetak bibit-bibit usia dini, tentu dengan cara berbeda.

Yoppy mengatakan keputusan itu terpaksa diambil karena sudah ada pembicaraan dengan berbagai pihak, tapi tak ada jalan keluar. "Kami tak mau masalah ini mengambang terus, jadi pilih mendarat saja. Jadi kami mengambil keputusan ini pada Rabu (4/9/2019), kemudian diumumkan secara resmi pada Sabtu (7/9/2019)," ujar Yoppi.

 

2 dari 2 halaman

Tunggu Perkembangan

Yoppy Rosimin, Program Director Bakti Olahraga Djarum Fondation, saat sesi jumpa pers di GOR Jati, Kudus, Kamis (6/9/2018). (Bola.com/Dok. PB Djarum)

Menurut Yoppy, keputusan itu tak akan dianulir jika tak ada ruang untuk mereka. PB Djarum selama ini menganggap tak melanggar aturan apa pun terkait pelaksanaan audisi. Namun, ada pihak-pihak yang mempermasalahkan program mereka tersebut.

"Sekarang kami fokus untuk merampungkan audisi tahun ini, setelah itu nunggu perkembangan pada Januari. Kalau diberi ruang kami tentu akan bergerak lagi, tapi kalau ruang itu ditutup ya sudah. Kami tidak mau kalau dianggap melanggar aturan, karena memang tidak ada yang dilanggar. Kami pamit baik-baik," imbuh Yoppy.

Polemik soal Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis Djarum tersebut mencuat pada pertengahan 2019. Komisi Perlinduangan Anak Indonesia (KPAI) memprotes kegiatan tersebut karena menganggap ada unsur eksploitasi anak oleh industri rokok.

Salah satu indikasi yang disoroti KPAI adalah kaus bertuliskan "Djarum Badminton Club" yang dikenakan para peserta audisi. Kedua belah pihak sudah pernah bertemu membahas hal tersebut.

KPAI meminta nama audisi tersebut diubah dan jangan lagi mengandung unsur Djarum. PB Djarum menolak tudingan tersebut. Mereka menyatakan PB Djarum dan Djarum yang merupakan produsen rokok adalah dua identitas berbeda. Begitu juga dengan Djarum Foundation yang membawahi audisi tersebut

Berita Terkait