PSSI Memperketat Keamanan Saat Timnas Indonesia Hadapi Thailand

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 08 Sep 2019, 19:40 WIB
Sekjen PSSI, Ratu Tisha, saat mengunjungi Kantor Redaksi KLY di Jakarta, Jumat (16/3). (Bola.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Jakarta - Belajar dari kasus keributan suporter saat Timnas Indonesia menghadapi Malaysia, PSSI bakal memperketat keamanan pada pertandingan kontra Thailand. PSSI tidak ingin benda-benda terlarang dapat masuk ke stadion.

Timnas Indonesia akan menjamu Thailand pada partai kedua Grup G putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. Partai tersebut bakal berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa (10/9/2019).

Advertisement

Tak ingin insiden keributan suporter yang terjadi dalam laga kontra Malaysia di SUGBK, Kamis (5/9/2019), PSSI berusaha menjadikan laga kontra Thailand berlangsung lebih baik.

"Kami bicara mengenai puluhan ribu orang dan kami juga bicara sinergi PSSI dengan kepolisian, utamanya di area pencegahan. Jadi jangan sampai nila setitik, rusak susu sebelanga," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (8/9/2019).

"Jadi, kita harus sama-sama menjaga hal ini. Seluruhnya pasti kami perketat lagi setelah kejadian kemarin. Namun, PSSI tak bisa sendirian. Kami sangat butuh back up dan koordinasi yang lebih erat lagi dengan kepolisian. Dengan aparat yang nanti ditugaskan bisa menjalankan tugasnya dengan baik," ujar Tisha.

Seperti diketahui, beberapa benda terlarang seperti bom asap dan botol minuman kemasan dilempari oleh suporter Timnas Indonesia ke arah pendukung Malaysia, Ultras Malaya. Bahkan, pertandingan sempat dihentikan akibat keributan tersebut. 

2 dari 2 halaman

Percaya Suporter Timnas Indonesia

Seorang suporter memberikan dukungan saat laga persahabatan antara Timnas Indonesia melawan Islandia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (14/1/2018). Timnas Indonesia kalah 1-4 dari Islandia. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Ratu Tisha percaya perilaku suporter Timnas Indonesia berubah saat menghadapi Thailand. Wanita berusia 33 tahun itu meminta pendukung tuan rumah untuk introspeksi.

"Untuk melawan Thailand, seluruh rencana keamanan, evakuasi, dan sebagainya telah kami kirim ke Thailand pada dua pekan lalu dan kami serahkan ulang kemarin. Walaupun di area pecegahan, ada kegagalan, tapi usai kejadian itu semua sangat terstruktur dengan baik. Area evakuasi jalurnya berjalan baik. Suporter Malaysia pun kami antar ke bandara berjalan baik. Ini yang perlu kami informasikan," ujar Tisha.

"Jadi jangan sampai saat kami lawan Thailand, kami menjalankan sistem mitigasi ini lagi. Tidak perlu. Tolong kita jalankan sama-sama area pencegahan. Sebagus apapun kita atur sistem dan sebagainya, ini masalah sikap, kesadaran, kontrol," tutur Tisha.

"Jadi, kami bekerja sebagai PSSI, begitu pun suporter Indonesia. Kami tahu bagaimana kesedihan saat melihat Timnas Indonesia kalah. Kami pun merasa sakitnya berkali-kali lipat. Namun, kami harus sama-sama mengontrol hal yang bisa dikendalikan, yaitu diri sendiri. Kita sama-sama mengendalikan, kita jaga ketertiban bersama-sama," imbuhnya.

Berita Terkait