Bola.com, Malang - Pemain Arema FC, M. Rafli punya kepercayaan diri lebih jelang putaran kedua Shopee Liga 1. Dia kembali dari Timnas Indonesia U-22 dengan mencetak hattrick pada Trofeo Hamengkubuwuo 2019 di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta (8/9/2019).
Aremania mendorong agar pelatih Arema, Milomir Seslija menjajal pemain 20 tahun itu untuk jadi striker. Di Arema, dia turun sebagai gelandang.
Aremania meminta ada penyegaran di lini depan setelah bomber utama, Sylvano Comvalius pada putaran pertama masih kurang tajam dengan koleksi 4 gol. Sayangnya, Rafli kembali dalam kondisi yang kurang fit.
“Rafli ada sedikit masalah cedera. Tapi posisinya agak sulit di Arema untuk jadi striker. Tapi dilihat saja nanti perkembangannya,” kata Milo. Arema memang punya sederet striker. Selain Comvalius, ada Dedik Setiawan dan Ahmad Nur Hardianto.
Dikonfirmasi terpisah, Rafli mengaku tidak masalah meski kembali bermain sebagai gelandang. “Saya nyaman di semua posisi asalkan dapat kesempatan main,” jelas pemain jebolan ASIFA Malang tersebut.
Terkait kondisi cedera yang dialami, saat ini dia masih melakukan terapi di Arema. “Sekarang masih terapi,” imbuhnya.
Tapi peluangnya untuk turun ketika Arema FC memulai putaran kedua lawan Borneo FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang masih terbuka. Meskipun Arema punya banyak pilihan setelah beberapa pemain yang cedera mulai pulih.
Persaingan Ketat Lini Tengah
Di lini tengah yang biasa ditempati Rafli, Arema FC memiliki Hendro Siswanto, Takafumi Akahoshi dan Jayus Hariono.
Seperti biasa, jika Singo Edan ingin tampil menekan, Rafli baru dapat kesempatan bermain. Dia punya karakter menyerang yang kuat. Mengingat posisi aslinya adalah striker.
“Awal karier saya memang striker. Ketika di Timnas U-22, awalnya dicoba. Setelah mencetak tiga gol di Merlion Cup (2019) sampai sekarang jadi striker di timnas. Intinya tidak ada masalah saya main di mana, yang penting bisa berkontribusi di lapangan,” jelasnya.