Bola.com, Jakarta - Simon McMenemy menjadi tempat tumpahan kekecewaan suporter Timnas Indonesia setelah menelan kekalahan 0-3 dari Thailand, Selasa (10/9/2019). Ada beberapa pihak yang menilai pelatih asal Skotlandia itu sudah tidak layak lagi menukangi Alberto Goncalves dkk.
Kekecewaan menjadi situasi yang wajar ditumpahkan suporter Timnas Indonesia. Apalagi kekalahan dari Thailand itu hanya berselang lima hari setelah Timnas Indonesia dibungkam Malaysia dengan skor 2-3.
Dua pertandingan itu dimainkan di stadion kebanggaan Indonesia, Gelora Bung Karno.
Tren negatif pada dua laga putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia membuat masyarakat murka. Simon McMenemy menjadi target kekecewaan, terbukti dengan adanya umpatan 'Simon Out' saat laga menjamu Thailand.
Sejak ditunjuk menjadi pelatih Timnas Indonesia pada awal 2019, masyarakat merasa Simon McMenemy membawa secercah harapan. Latar belakang Simon, yang pernah sukses bersama Bhayangkara FC, dianggap sudah cukup untuk membantu pasukan Merah-Putih kembali berjaya di Asia Tenggara.
Dalam debutnya sebagai pelatih Timnas Indonesia, Simon berhasil mempersembahkan kemenangan 2-0 atas Myanmar pada laga uji coba di Mandalay, 25 Maret 2019.
Simon kemudian menaikkan level permainan ketika memilih Yordania sebagai lawan dalam uji coba. Namun, Yordania menunjukkan kualitas di atas Timnas Indonesia dengan kemenangan 4-1, 11 Juni 2019.
Simon kemudian mengadakan laga uji coba melawan Vanuatu, tim yang secara kualitas di bawah Timnas Indonesia. Entah apa alasan Simon ketika itu memilih Vanuatu sebagai laga dalam uji tanding pada 15 Juni 2019.
Belakangan terungkap kalau pelatih Vanuatu ketika itu, Paul Munster, memiliki kedekatan dengan Simon karena sama-sama berasal dari Britania Raya. Simon dari Skotlandia, sedangkan Paul Munster dari Irlandia Utara.
Timnas Indonesia dibuat seakan digdaya berkat kemenangan 6-0 atas Vanuatu. Sejak saat itu, harapan masyarakat akan kebangkitan Timnas Indonesia di bawah asuhan Simon makin bertambah.
Namun, pada ajang sesungguhnya bertajuk kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, Timnas Indonesia kehilangan taring. Timnas Indonesia asuhan Simon McMenemy itu hanya mampu bermain indah selama 45 menit.
Setelah itu, Timnas Indonesia kehilangan arah karena pemain terlihat kelelahan. Hal itu dibuktikan ketika melawan Malaysia dan Thailand. Pada babak pertama melawan Malaysia, Timnas Indonesia mampu unggul 2-1 dan akhirnya menyerah 2-3 saat peluit panjang.
Begitu pula ketika menjamu Thailand. Timnas Indonesia berhasil menjaga kesucian gawang dari kebobolan pada 45 menit pertama, namun setelahnya gawang Andritany Ardhiyasa harus kebobolan tiga gol beruntun hingga mengakui kekalahan 0-3.
Secara keseluruhan, Timnas Indonesia asuhan Simon McMenemy sejauh ini hanya mampu meraih dua kemenangan dari lima laga. Adapun sisanya Tim Garuda harus menelan tiga kekalahan dengan perincian 11 kali memasukkan dan 10 kali kebobolan.
Pelatih Timnas Indonesia Paling Buruk?
Memang terlalu dini untuk menghakimi perjalanan karier Simon McMenemy sebagai pelatih Timnas Indonesia. Namun, bisa dipastikan Simon adalah pelatih Timnas Indonesia terburuk dalam 10 tahun terakhir dengan acuan dua pertandingan awal pada pertandingan resmi berbentuk turnamen yang dilalui.
Tahun lalu, Bima Sakti dipercaya menukangi Timnas Indonesia di Piala AFF 2018. Bima Sakti ketika itu mengawali debutnya di turnamen resmi dengan kekalahan 0-1 dari Singapura. Namun, pada laga kedua Timnas Indonesia asuhannya berhasil menang 3-1 atas Timur Leste.
Mundur lagi ke edisi 2016 ketika Timnas Indonesia diasuh Alfred Riedl. Pada debut edisi kedua bersama Timnas Indonesia, Alfred Riedl memang gagal memberikan kemenangan pada laga pertama karena kalah 2-4 dari Thailand pada Piala AFF 2016. Namun, pada laga kedua, Timnas Indonesia berhasil bermain imbang 2-2 melawan Filipina.
Pada 2013, Timnas Indonesia ketika itu diasuh Jacksen F. Tiago di kualifikasi Piala Asia 2015. Jacksen dinaikkan statusnya dari asisten pelatih menjadi pelatih kepala karena Nilmaizar mengundurkan diri.
Pada dua laga awal menukangi Timnas Indonesia, Jacksen mencatatkan kekalahan 1-2 dari Arab Saudi dan menahan imbang China 1-1. Pencapaian yang cukup lumayan karena melawan negara-negara yang punya level di atas Timnas Indonesia.
Mundur setahun lagi ke 2012, Timnas Indonesia ketika itu diasuh Nilmaizar. Pada turnamen resmi yang dilakukannya, Nilmaizar berhasil memberikan sekali imbang dan sekali kemenangan di Piala AFF 2012.
Adapun pada 2010, Timnas Indonesia diasuh Alfred Riedl di Piala AFF. Ketika itu, dalam debutnya bersama Timnas Indonesia di turnamen resmi, pelatih asal Austria itu memberikan dua kemenangan beruntun yakni 5-1 melawan Malaysia dan 6-0 melawan Laos.
Jadi, jika merujuk catatan-catatan debut pelatih Timnas Indonesia pada turnamen resmi, bisa dikatakan Simon McMenemy sebagai yang terburuk dalam 10 tahun terakhir. Hal ini tentu saja harus segera dievaluasi PSSI agar peluang, setidaknya untuk tampil di Piala Asia 2023, masih terbuka.