Bola.com, Malang - Striker Arema, Sylvano Comvalius, kembali menuai kritikan pedas dari Aremania. Bukan hanya koleksi golnya yang baru empat biji, tetapi dalam laga melawan Borneo FC, Jumat malam (13/9/2019), dia gagal menyarangkan bola lewat penalti di menit ke-21.
Aremania yang hadir di Stadion Kanjuruhan sebagian langsung mencela. Di media sosial juga tak kalah ramai menghujat penyerang 32 tahun asal Belanda ini. Pasalnya, andai eksekusinya berbuah gol, tentu Arema tidak akan menuai hasil imbang 2-2.
Pelatih Arema, Milomir Seslija, memberikan tanggapan atas kritikan yang dialamatkan kepada Comvalius.
"Di Indonesia, hal yang wajar pemain dikritik karena gagal mencetak gol lewat penalti. Tapi, saya melihat Comvalius malam ini sudah berusaha memberikan yang terbaik," kata pelatih 55 tahun itu setelah pertandingan.
Setelah gagal menuntaskan penalti, sebenarnya Comvalius membayarnya dengan gol di menit ke- 27. Hanya, wasit menganulir gol itu karena menilai mantan pemain Bali United ini berada di posisi offside.
Terlepas dari itu, Milo akan melakukan evaluasi terutama untuk eksekutor penalti. Sebelumnya, Makan Konate yang sering jadi penendang penalti Arema. Tetapi, saat melawan Borneo, Konate memberikan kesempatan kepada Comvalius mengingat penyerang jangkung itu baru mengoleksi empat gol.
Comvalius juga yang dilanggar pemain belakang Borneo FC dan membuahkan penalti.
"Konate ingin memberikan kesempatan penalti kepada pemain lain karena dia juga sempat gagal jadi eksekutor. Tapi, penendang lainnya di tim ini, Arthur Cunha, dan dia tidak bermain lantaran cedera. Comvalius yang mengambil. Saya lihat dia mencetak banyak gol lewat penalti saat bermain di Bali United," jelas Milo.
Penalti Pertama Terbuang
Itulah mengapa, dalam persiapan selanjutnya, Milo ingin mencari penendang utama penalti di tim sehingga kejadian seperti melawan Borneo tidak terulang kembali.
"Kami akan mencari eksekutor utama dalam persiapan ke depan," ujar pelatih asal Bosnia itu.
Sebelum pertandingan, Milo sempat mengeluhkan musim ini Arema belum pernah mendapatkan penalti. Padahal, ada beberapa momentum pemainnya dilanggar di kotak terlarang. Namun, saat penalti pertama datang, justru peluang emas itu terbuang sia-sia.