4 Pesepak Bola yang Kariernya Meredup Setelah Hengkang dari Liverpool

oleh Rizki Hidayat diperbarui 15 Sep 2019, 08:15 WIB
Logo dan ilustrasi Liverpool. (AFP/Paul Ellis)

Bola.com, Jakarta - Liverpool merupakan satu di antara klub dengan segudang prestasi di Inggris dan Eropa. The Reds pun berhasil melahirkan sejumlah pesepak bola yang memiliki karier gemilang.

Pemain legendaris seperti Kenny Dalglish, Steven Gerrard, Ian Rush, Robbie Fowler, dan Bill Shankly begitu membekas bagi Kopites. Mereka dinilai bermain sepenuh hati untuk jersey Si Merah.

Advertisement

Namun, tidak sedikit juga pemain yang menjadi pujaan publik Stadion Anfield memilih untuk hengkang ke klub lain. Beberapa di antaranya ingin mencari tantangan baru, atau mengimpikan trofi juara.

Sejumlah pemain yang memutuskan pergi dari Liverpool berhasil mengukir kesuksesan, satu di antaranya adalah Luis Suarez. Setelah angkat kaki dari Liverpool dan bergabung ke Barcelona pada 11 Juli 2014, Suarez meraih 13 titel juara.

Namun, ada beberapa nama yang kariernya meredup setelah pergi dari Liverpool. Berikut ini adalah empat pemain yang mengalami penurunan karier setelah pergi dari Liverpool.

 

 

2 dari 5 halaman

Michael Owen

Michael Owen, berhasil meraih treble bersama Liverpool pada musim 2000-01. Pada musim itu pula dirinya berhasil meraih gelar Ballon d'Or. (AFP Photo/Paul Barker)

Michael Owen merupakan penyerang andalan Liverpool pada periode 1996 sampai 2004. Owen berhasil meraih penghargaan Ballon d'Or 2001, setelah membawa The Reds merengkuh lima titel juara pada musim 2000-2001, yakni Piala FA, Piala Liga Inggris, Piala UEFA, Piala Super Eropa, dan Community Shield.

Memasuki musim 2004-2005, penyerang asal Inggris itu menjadi incaran sejumlah klub Eropa. Dia pun akhirnya angkat kaki dari Liverpool dan menerima pinangan Real Madrid pada musim panas 2004.

Saat itu, El Real sedang mengumpulkan pemain bintang Eropa untuk membuat sebuah tim yang dijuluki Los Galaticos. Michael Owen bergabung dengan pemain-pemain top Eropa saat itu, seperti Ronaldo, Zinadine Zidane, Luis Figo, dan David Beckham.

Penampilan apiknya saat bersama Liverpool tidak berlanjut ketika berseragam Real Madrid. Owen dinilai lambat beradaptasi dan inkonsisten selama membela Madrid.

Hal itu yang menyebabkan Owen hanya bertahan semusim bersama El Real. Selama berseragam Real Madrid, Michael Owen menciptakan 16 gol dari 45 laga di semua kompetisi.

Semusim berlalu, Owen pulang ke Inggris. Namun tidak kembali ke Liverpool, Owen lebih memilih untuk memperkuat Newcastle United (2005-2009), dilanjutkan Manchester United (2009-2012), dan terakhir Stoke City (2012-2013).

 

3 dari 5 halaman

Pepe Reina

3. Pepe Reina – Kiper berkepala plontos ini adalah jebolan asli La Masia. Delapan tahun berseragam Liverpool, pria asal Spanyol ini mampu menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang dan berhasil meraih berbagai trofi untuk The Reds. (AFP/Glyn Kirk)

Jauh sebelum kehadiran Allison di bawah mistar gawang Liverpool, publik Anfield telah mengenal sosok Pepe Reina. Kiper asal Spanyol tersebut turut membantu The Reds merengkuh empat titel juara.

Akan tetapi, persaingan dengan Simon Mignolet membuat Reina kehilangan tempat di bawah mistar gawang Liverpool. Dia pun akhirnya dilepaskan ke Napoli dengan status pinjaman pada awal musim 2013-2014.

Bersama Napoli, Pepe Reina sering mendapatkan menit bermain. Pada musim 2013-2014, mantan kiper Villarreal itu bermain dalam 43 pertandingan di seluruh ajang.

Performanya yang cukup baik bersama Napoli membuat raksasa Jerman, Bayern Munchen, tertarik mendatangkan Reina ke Allianz Arena pada Agustus 2014.

Meninggalkan Napoli merupakan keputusan yang keliru. Reina hanya mendapatkan tiga kali jatah bermain saat memperkuat Die Bayern. Dia pun kembali ke Napoli semusim berselang, dan kini melanjutkan kariernya bersama AC Milan sejak Mei 2018.

Setelah meninggalkan Liverpool, Pepe Reina hanya meraih dua trofi juara dalam lima musim terakhir, yakni Coppa Italia bersama Napoli dan Bundesliga Jerman di Bayern Munchen.

4 dari 5 halaman

Philippe Coutinho

Philippe Coutinho menjadi pemain kedelapan yang mempererat hubungan Liverpool dan Barcelona dalam hal transfer. Bergabung pada periode 2013-2018 bersama Liverpool dengan torehan 41 gol. (AFP/Oli Scarff)

Coutinho merupakan satu di antara pemain muda berbakat yang berhasil digaet Liverpool. Winger Timnas Brasil itu ditebus The Reds dari Inter Milan pada Januari 2013.

Philippe Coutinho bersama Luis Suarez dan Raheem Sterling di bawah asuhan Brendan Rodgers, hampir memberikan gelar Premier League pertama bagi Liverpool pada 2014.

Namun, kekalahan saat melawan Crystal Palace membuat harapan Kopites untuk melihat tim kesayangannya mengangkat trofi Premier League menjadi sirna.

Berganti pelatih dari Rodgers ke Jurgen Klopp pada Oktober 2015 tidak membuat posisinya di skuat utama The Reds tergusur. Coutinho semakin bersinar di bawah asuhan Klopp.

Performa gemilangnya di Liverpool membuat Barcelona kepincut. Los Cules pun menebus si pemain dari The Reds dengan banderol 142 juta poundsterling pada musim panas 2017.

Dibeli dengan harga yang tak murah, Philippe Coutinho gagal memperlihatkan sentuhan magisnya di Barcelona. Dia hanya mencetak 21 gol dari 76 penampilan di seluruh ajang.

Minim kontribusi, Coutinho dipinjamkan Barca ke Bayern Munchen pada musim panas tahun ini. Dia akan membela Die Bayern sampai akhir musim 2019-2020, dengan opsi permanen.

5 dari 5 halaman

Emre Can

Emre Can kabarnya sudah setuju gabung dengan Juventus dan menandatangani kontrak berdurasi lima tahun yang akan diresmikan setelah membela Liverpool di final Liga Champions 2017-2018. (AFP/Oli Scarff)

Pemain jebolan akademi sepak bola Bayern Munchen tersebut bergabung ke Liverpool dari Bayer Leverkusen pada 2014. Emre Can memiliki kemampuan fleksibilitas yang tinggi, dinamis, dan mempunyai energi saat bertanding.

Berhasil membantu Liverpool menembus final Piala Liga Inggris, Liga Eropa, dan Liga Champions menjadi bukti besarnya kontribusi gelandang asal Jerman itu.

Namun, akibat tak kunjung meraih gelar juara bersama Liverpool, Can memutuskan untuk angkat kaki dari Liverpool. Dia pun menerima pinangan dari Juventus pada 21 Juni 2018.

Pada musim perdana bersama Juve, Emre Can berhasil mengangkat gelar Piala Super Italia dan trofi Serie A 2018-2019. Dia juga tampil dalam 38 pertandingan dan mencetak empat gol plus satu assist pada musim lalu.

Akan tetapi, kehadiran Maurizio Sarri sebagai pelatih I Bianconeri pada awal musim ini membuat peran Emre Can mulai terpinggirkan. Bahkan, namanya tidak dimasukan ke dalam daftar skuat Juventus di Liga Champions 2019-2020. (Bola.com/Tegar Juel)