Kebakaran Hutan di Indonesia Ancam Penyelenggaraan F1 GP Singapura 2019

oleh Harley Ikhsan diperbarui 15 Sep 2019, 19:15 WIB
Balapan F1 GP Singapura terancam batal akibat kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. (Twitter/F1)

Jakarta Balapan Formula 1 (F1)GP Singapura 2019 di Sirkuit Marina Bay terancam batal karena parahnya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia.

GP Singapura 2019 berlangsung pada 20-22 September. "Rencana sudah dirumuskan dan didiskusikan dengan stakeholder, pemerintah setempat dan komunitas Formula 1," kata penyelenggara F1 GP Singapura.

Advertisement

"Kabut asap berdampak pada jarak pandang, kesehatan masyarakat dan masalah operasional, maka F1 Singapura akan bekerja sama dengan instansi terkait sebelum membuat keputusan mengenai keberlanjutan acara tersebut."

Badan Lingkungan Hidup Singapura (NEA) menyatakan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Singapura semakin memburuk dan sudah mencapai angka 112 di beberapa daerah pada Sabtu (14/9/2019).

Indeks 101-200 termasuk dalam kategori tidak sehat. Maka NEA pun menyarankan warganya untuk tidak beraktivitas di luar ruangan terlalu lama.

Akibat kabut asap itu, beberapa warga Singapura terlihat menggunakan masker. Namun, kondisi itu belum mengganggu aktivitas sehari-hari.

"Kondisi udara semakin buruk akibat kabut asap yang menyelimuti langit Singapura sore ini," keterangan NEA. "Kondisi ini disebabkan karena adanya kiriman kabut asap akibat kebakaran hutan yang terbawa angin dari Pulau Sumatra ke Singapura."

2 dari 2 halaman

Malaysia Juga Terpengaruh

Bripda Indah Roida Simaremare, beraksi melawan api yang membakar lahan dan hutan di perbatasan Indonesia - Malaysia. (foto: Liputan6.com/dok.polsek entikong/aceng mukaram)

Malaysia juga terkena imbas atas asap dari karhutla. Kualitas udara di sebagian kota, termasuk Kuala Lumpur, sudah masuk ke dalam kategori tidak sehat belakangan ini

Sebelumnya, pada 2015 silam, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) sempat mencapai kategori sangat berbahaya dengan level di atas 300 dan menyebabkan beberapa sekolah diliburkan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan 5.809 personel telah disiagakan guna menanggulangi karhutla di Provinsi Riau.

Dari data yang dimiliki BNPB, kebakaran menghanguskan ribuan hektare lahan. Terbesar terjadi di Provinsi Riau mencapai 40 ribu hektare.

 

Sumber: Liputan6.com, penulis Harley Ikhsan, editor Jonathan Pandapotan Purba, published 12/9/2019