Bola.com, Jakarta Asisten pelatih Persewar Waropen, Carolino Ivakdalam, sedang galau. Ini menyusul belum turunnya sanksi dari Komdis PSSI atas laporan pengawas pertandingan terhadap keributan yang terjadi pada laga Persewar kontra Mitra Kukar, 6 September di Stadion Aji Imbut Tenggarong, Kutai Kartanegara.
Saat itu, Mitra Kukar menang 1-0 lewat gol Rafi Mursalim pada menit ke-96. Menurut kakak kandung legenda Persipura, Eduard Ivakdalam itu, dirinya dilaporkan telah melakukan penganiayaan berbentuk pemukulan terhadap asisten wasit 1.
Carolino mengaku hanya menepiskan tangannya. Tapi tiba-tiba sang asisten wasit jatuh seolah terkena pukulan.
"Saya hanya menolakkan tangan. Dia akting jatuh seolah saya pukul. Tubuh asisten itu kecil. Kalau saya tiup saja dia pasti jatuh. Apalagi kalau saya pukul, dia pasti KO tak bangun lagi. Saya akan datang pada sidang Komdis PSSI nanti untuk klarifikasi kejadian lalu. Saya akan membela diri, kalau laporan PP tidak benar sepenuhnya," tutur Carolino.
Mantan pelatih Persema Malang ini melakukan tindakan tidak sportif, karena merasa asisten wasit 1 bekerja tidak jujur. Termasuk keputusan wasit yang memberikan injury time tak wajar.
"Dari hitungan stopwatch, seharusnya wasit memberi injury time empat menit. Tapi dia memutuskan enam menit sampai Mitra Kukar mencetak gol pada menit 96. Tampaknya wasit memaksakan diri untuk memenangkan tuan rumah. Ini yang membuat saya dan para pemain naik darah," kata Carolino Ivakdalam.
Insiden Okto dengan Joice Sorongan
Setelah asisten wasit 1 terjatuh, kubu Mitra Kukar pun ikut turun tangan. Dampaknya, terjadi keributan yang melibatkan Okto Maniani dengan pelatih kiper Mitra Kukar Joice Sorongan.
"Soal insiden Okto dengan Joice juga dibesar-besarkan. Seperti kejadian saya dengan asisten wasit. Kami coba selasar rekaman video di Youtube, tapi tak ada yang jelas menayangkan kejadian tersebut. Kami tak punya bukti rekaman, karena dilarang panpel mengambil gambar pertandingan tersebut," jelasnya.
Sosok yang akrab disapa Ino ini mengaku pasrah jika pembelaannya nanti tak diterima Komdis PSSI.
"Karena kami tak punya bukti rekaman, jadi posisi kami sangat lemah. Saya pasrah dengan sanksi apapun yang akan dijatuhkan Komdis. Saya akan kembali masuk kantor sebagai staf PNS saja di Jayapura. Toh, di Persewar ada Ellie Aiboy yang cukup mumpuni menangani tim ini," ucap Ino.