Bola.com, Changzhou - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, mengimbau kepada para pemain elite untuk terus fokus berburu poin jelang Olimpiade Tokyo 2020. Poin tersebut akan berguna agar para pemain mendapat tiket untuk Olimpiade.
Turnamen China Terbuka 2019 BWF World Tour Super 1000 akan dilangsungkan mulai pekan ini di Changzhou. Turnamen tersebut tidak hanya menjanjikan hadiah uang, tetapi juga poin yang tinggi sebagai bekal para pemain.
Selain dari nomor ganda putra, Susy menyebutkan bahwa peluang gelar sebetulnya ada di nomor ganda campuran dan tunggal putra, namun penampilan para pemain di sektor ini masih belum stabil.
"Saat ini, yang paling stabil memang ganda putra, tapi ada beberapa sektor yang punya kesempatan yaitu ganda campuran dan tunggal putra. Pada tahun lalu di China Open Super 1000 tahun lalu, di Asian Games 2018, kita kan juga bisa dapat gelar dari tunggal putra," kata Susy.
"Ganda campuran pun waktu itu bisa mengalahkan yang juara. Tapi kalau ketemu yang nggak juara, masih kalah juga. Jadi masih belum konsisten, belum yakin. Sebetulnya kematangan pemain itu bisa tertempa dari pertandingan demi pertandingan, banyak pengalaman dan pembelajaran," ungkap Susy Susanti.
Menurut Susy Susanti, China Terbuka 2019 bisa menjadi kesempatan bagi para para pemain untuk membaca peluang dan kemampuan lawan. Saat ini, penghitungan poin ke Olimpiade Tokyo 2020 semakin sempit dan akan berhenti pada Badminton Asia Championships 2020.
Skuat Terbaik
Indonesia mengirim seluruh pasukan terbaiknya ke turnamen China Terbuka 2019. Kejuaraan itu akan berlangsung pada 17-22 September 2019 di Olympic Sports Center Gymnasium.
Pasangan rangking satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon serta juara bertahan tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting akan berlaga di turnamen tersebut.
Tim Indonesia akan mulai latihan dan menjajal arena pertandingan pada malam ini, Senin (16/9), mulai pukul 18.00 waktu Changzhou, atau sekitar pukul 17.00 WIB.
Sumber: Badminton Indonesia