Bola.com, Beijing - Delegasi Indonesia menerima bendera simbolis sebagai penanda negara yang akan menyelenggarakan Kejuaraan Dunia Bola Basket 2023. Erick Thohir dan Danny Kosasih mendapatkan mandat tersebut di sela-sela Kejuaraan Dunia Bola Basket 2019, di Beijing, China, akhir pekan lalu.
Setelah menerima bendera penanda simbolisasi Indonesia sebagai tuan rumah, Indonesia akan semakin intensif memersiapkan diri. Menurut Erick Thohir, yang menjadi anggota FIBA Central Board, Indonesia akan tancap gas dalam upaya menggapai sukses sebagai tuan rumah maupun persiapan timnas bola basket.
Pada prosesi penerimaan secara simbolis tersebut, Erick Thohir dan Ketua PB Perbasi, Danny Kosasih, menerima bendera FIBA dari legenda asal China, Yao Ming dan Kobe Bryant (AS). Dua representasi Indonesia tersebut menerima bendera bersama perwakilan dari Filipina, Manuel Pangilinan serta wakil dari Jepang, Yuko Mitsuya.
Erick menegaskan, penyerah bendera FIBA tersebut memberi sinyak ke tiga negara tersebut wajib semakin intensif memersiapkan diri menggelar event empat tahunan tersebut. Ia mengungkapkan, FIBA sudah meninjau venue pertandingan, yakni di BritAma Arena-Mahaka Square di Jakarta.
Tak sekadar itu, tim penilai FIBA juga memerika hotel bagi tim tamu serta wasit. "Kami sudah siap. Fokus kami adalah membentuk timnas yang bisa bersaing di level kejuaraan dunia," tegas Erick Thohir.
Terkait persiapan timnas Indonesia, PB Perbasi mengaku siap mengikuti Kualifikasi Piala Asia FIBA 2021. Hal itu menjadi tahapan prasyarat mengikuti Kejuaraan Dunia Bola Basket atawa FIBA World Cup 2023. "FIBA mengapresiasi perkembangan timnas basket Indonesia walau baru sebulan ditangani coach Rajko Toroman," jelas Danny Kosasih.
Zona Persiapan
Erick Thohir juga menambahkan bahwa organisasi yang dipimpin Horacio Muratore itu juga takjub dengan keseriusan Indonesia. Erick menyatakan Indonesia tak hanya ingin sukses sebagai penyelenggara melainkan juga ingin menjadi peserta Piala Dunia Bola Basket 2023.
"Tiga negara sebagai tuan rumah memiliki keunikan masing-masing, dan itu menjadi kekuatan yang dapat memberikan pengalaman tak terlupakan. Kami berharap hal itu tidak hanya bagi pemain, tetapi untuk setiap penonton dan fans basket di seluruh dunia," jelas Erick.
Timnas basket Merah Putih akan ikut serta dalam turnamen di Chinese Taipei pada September 2019 dan tampil di Indonesia Basketball League (IBL) 2020 hingga babak reguler. Selain itu, mereka akan ikut Kualifikasi Piala Asia FIBA 2021. Dalam kualifikasi tersebut, Indonesia berada di grup A bersama Filipina, Thailand, dan Korea Selatan.
Sebanyak 24 negara yang terbagi dalam 6 grup akan berpattisipasi dalam kualifikasi FIBA Asia Cup 2021. Dua tim teratas masing-masing grup langsung meraih tiket putaran final.
Enam negara di peringkat ketiga klasemen akan menjalani putaran kedua untuk memperebutkan empat slot dari total 16 peserta. Kualifikasi FIBA Asia Cup 2021 digelar dengan format kandang-tandang pada akhir November hingga awal Desember 2019, dan Februari 2020.