4 Pelajaran Menarik Pascalaga Atletico Madrid Vs Juventus di Pentas Liga Champions

oleh Nurfahmi Budi diperbarui 19 Sep 2019, 19:11 WIB
Gelandang Atletico Madrid, Joao Felix, melepaskan tendangan ke gawang Juventus pada laga Liga Champions di Stadion Wanda Metropolitano, Rabu (18/9/2019). Kedua tim bermain imbang 2-2. (AP/Bernat Armangue)

Bola.com, Jakarta - Juventus gagal memertahankan keunggulan dua gol kala bersua Atletico Madrid, di Stadion Wanda Metropolitano, Kamis (19/9/2019) dini hari WIB. Sepasang gol dari Juan Cuadrado dan Blaise Matuidi hanya sanggup memberi satu poin pada Matchday 1 Grup D Liga Champions 2019-2020.

Dua gol dari Cuadrado dan Matuidi sempat membuat fans Juventus gembira. Mereka berharap sanggup membawa oleh-oleh tiga poin dari ibukota Spanyol tersebut. Namun, asa itu lenyap dalam 20 menit terakhir.

Advertisement

Atletico Madrid sanggup menyamakan kedudukan setelah gawang Juventus dijebol aksi Stefan Savic dan Hector Herrera. Gol terakhr Atletico terjadi pada menit ke-90, alias beberapa saat sebelum sang pengadil meniup peluit tanda akhir pertandingan.

Berkaca dari pertarungan seru di markas Atletico Madrid, berikut ini beberapa catatan menarik yang bisa dipelajari dari laga tersebut, yang beberapa bahannya disarud dari Squawka.

 

2 dari 5 halaman

1. Juventus Mengalami Krisis Identitas

Bek Atletico Madrid, Stefan Savic, mencetak gol ke gawang Juventus pada laga Liga Champions di Stadion Wanda Metropolitano, Rabu (18/9/2019). Kedua tim bermain imbang 2-2. (AP/Manu Fernandez)

Saat berada di bawah asuhan Massimiliano Allegri, Juventus memiliki ciri mengandalkan serangan balik. Namun, Maurizio Sarri menerapkan pola berbeda.

Eks manajer Chelsea tersebut lebih menyukai para pemain menguasai bola lebih lama dengan intesitas operan yang tinggi. Sarri menekankan kepada anak buahnya selalu membuka celah ketika bermain.

Pada babak pertama, Juventus mendapatkan masalah ketika ingin menembus pertahanan lawan. Hal yang serupa dialami Sarri ketika membesut Chelsea. Sarri seperti kehilangan akal karena tidak menyiapkan rencana cadangan pada laga tersebut.

Masuk 45 menit periode kedua, Juventus baru memecahkan kebuntuan melalui gol Juan Cuadrado dan Blaise Matuidi. Setelah itu, Juventus tidak menjaga area pertahanan dengan baik, yang berakhir kebobolan dua gol pada 20 menit terakhir.

 

3 dari 5 halaman

2. Level Diego Simeone

Gelandang Atletico Madrid, Saul, duel udara dengan bek Juventus, Leonardo Bonucci, pada laga Liga Champions di Stadion Wanda Metropolitano, Rabu (18/9/2019). Kedua tim bermain imbang 2-2. (AP/Manu Fernandez)

Diego Simeone menunjukan diri lebih berpengalaman dibanding Maurizio Sarri. Hal itu terlihat ketika Atletico Madrid mampu memanfaatkan longgarnya lini pertahanan Juventus pada menit-menit akhir laga.

Atletico Madrid sedang berada di ambang kekalahan ketika Juventus mencetak dua gol terlebih dahulu hingga menit ke-65. Atletico sempat membalas satu gol pada menit ke-70 melalui sundulan Savic.

Setelah itu, Simeone melakukan dua kali pergantian pemain dengan memasukkan Hector Herrera dan Vitolo secara bersamaan pada menit ke ke-76. Pergantian tersebut mampu membuahkan hasil.

Pada menit ke-90, Atletico Madrid mampu menyamakan kedudukan melalui sundulan Herrera, hasil sepak pojok Kieran Trippier. Pasukan Simeone mampu menerapkan skema tendangan bola mati dengan baik. Terbukti dua gol bersarang di jala Wojciech Szczesny melalui skema tendangan bebas.

 

4 dari 5 halaman

3. Bury Beckham Telah Kembali

Gelandang Juventus, Cristiano Ronaldo, duel udara dengan bek Atletico Madrid, Kieran Trippier, pada laga ICC di Stadion Solna, Stockholm, Sabtu (10/8). Atletico menang 2-1 atas Juventus. (AFP/Erik Simander)

Publik Inggris jatuh cinta terhadap permainan Kieran Trippier pada Piala Dunia 2018. Penampilan apiknya selama musim panas 2018 membuat Trippier dijuluki sebagai “Bury Beckham”.

Namun, penampilan apiknya bersama timnas Inggris tidak menjamin Trippier berada di skuat utama Tottenham Hotspur. Hal ini menyebabkan Trippier berlabuh ke Spanyol bersama Atletico Madrid pada musim panas ini.

Asa Trippier mencuri slot di skuat Timnas Inggris semakin besar ketika berkostum Atletico Madrid. Ia menujukkan kualitasnya saat berhadapan dengan Juventus tadi pagi.

Bek kanan Inggris tersebut membantu serangan Los Colchoneros dari sisi sayap kanan. Dia juga rajin untuk kembali bertahan ketika Atletico Madrid kehilangan bola.

Puncak dari penampilan Trippier semalam terjadi setelah berkontribusi pada gol penyama kedudukan Atletico Madrid. Trippier memberikan umpan dari sepak pojok ke tengah kotak penalti. Bola hasil tendangannya disambar Hector Herrera, yang berujung gol.

 

5 dari 5 halaman

4. Atletico Madrid Kurang Efektif

Gelandang Juventus, Cristiano Ronaldo, berusaha melewati bek Atletico Madrid, Kieran Trippier, pada laga ICC di Stadion Solna, Stockholm, Sabtu (10/8). Atletico menang 2-1 atas Juventus. (AFP/Erik Simander)

Perjalanan Atletico Madrid di panggung Liga Champions musim lalu terhenti di babak 16 besar. Klub asal Kota Madrid tersebut hanya mencetak 11 gol dari 8 pertandingan yang dilakoni di Liga Champions sepanjang musim lalu.

Permasalahan mencetak gol alias kendala yang sama dialami anak asuh Simeone pada musim ini. Atletico Madrid mempunyai pemain sekelas Joao Felix dan Diego Costa guna mengobrak-abrik pertahanan Juventus.

Namun, masalah efektivitas dalam menyelesaikan peluang menjadi pengadang utama Los Rojiblancos. Dini hari tadi, Atletico Madrid membuat 19 peluang, dengan rincian hanya 8 tendangan yang mengenai target. Dua gol yang tercipta pada laga tersebut melalui skema bola mati bukan dari open play. (Bola.com/Tegar)