Persebaya Akui Kemampuan Bola Mati Bali United

oleh Aditya Wany diperbarui 25 Sep 2019, 00:00 WIB
Duel gelandang Bali United, Fadil Sausu, kontra pemain Persebaya, Osvaldo Haay, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (24/9/2019). (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya gagal meneruskan tren kemenangan dalam Shopee Liga 1 2019 saat menjamu Bali United. Klub berjulukan Bajul Ijo ditahan 1-1 oleh Serdadu Tridatu pada pekan ke-20 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (24/9/2019) malam.

Asisten pelatih Persebaya, Bejo Sugiantoro menyatakan, hasil ini di luar harapan. Sebab, timnya mampu mendominasi permainan demi mengamankan poin penuh.

Advertisement

“Kami secara permainan bagus, tapi hasil tidak sesuai dengan ekspektasi kami, terutama suporter. Kami tidak mungkin menginginkan hasil seperti ini. Semua di Persebaya pasti ingin menang,” ucap pelatih berusia 42 tahun itu selepas laga. 

Bejo mengaku sudah mengantisipasi kemampuan bola mati yang dimiliki oleh pemain Bali United. Makanya, dia memberi arahan untuk mengurangi pelanggaran di dekat kotak penalti. 

Namun, kapten Persebaya, Ruben Sanadi dinyatakan melakukan handball setelah sepakan Paulo Sergio mengenai tangannya. Fadil Sausu yang tampil sebagai eksekutor mampu menaklukkan gawang Miswar Saputra.

“Kami sudah mengantisipasi kelebihan dan kelemahan lawan, satu di antaranya kemampuan dari set piece. Perlu diwaspadai, Bali United hampir selalu mencetak gol pada menit akhir pertandingan. Malam ini, kami dibunuh dengan bola mati itu,” kata Bejo. 

“Apapun itu, kami sudah berusaha mengantisipasinya. Analisis kami mengenai set piece yang menjadi kelebihan lawan terbukti di pertandingan ini. Mungkin, sudah rezekinya Persebaya Surabaya mendapat hasil 1-1,” imbuhnya.

2 dari 2 halaman

Menerima Hasil Imbang

Bali United bermain imbang 1-1 kontra Persebaya Surabaya dalam pertandingan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa malam (24/9/2019). (Bola.com/Aditya Wany)

Meski kecewa, Bejo menerima raihan satu poin di kandang ini. Menurutnya, tidak mudah menghadapi lawan yang berstatus sebagai pemuncak klasemen seperti Bali United. Apalagi, Serdadu Tridatu juga tercatat belum kalah dalam 10 laga sebelumnya. 

“Ini mungkin hasil terbaik. Apapun itu, pertandingan tersisa masih banyak. Yang harus dicatat kami menahan seri pemuncak klasemen. Kami menerimanya dan ini menjadi hasil yang sama-sama baik untuk kedua tim,” ujar pemain berusia 42 tahun itu. 

Persebaya Surabaya kini tertahan di peringkat kelima klasemen sementara dengan 30 poin dari 20 pertandingan. Koleksi angka itu sebenarnya sama dengan Arema FC yang berada di peringkat keempat. Namun, Arema lebih unggul head-to-head karena pernah mencukur Persebaya 4-0.

Berita Terkait