Bola.com, Jakarta - Liga Champions adalah panggung tertinggi bagi klub-klub sepak bola di Eropa. Di turnamen ini, 32 klub akan bersaing demi meraih trofi Si Kuping Besar.
Barcelona adalah salah satu tim yang sukses merajai Liga Champions. Sudah lima kali tim Katalan tersebut meraih trofi Si Kuping Besar. Terakhir kali El Barca mendapatkan gelar Liga Champions pada musim 2014-15.
Pada laga perdana, anak asuh Ernesto Valverde berhasil menahan imbang Borussia Dortmund di Signal Iduna Park dengan skor kacamata. Hasil tersebut cukup bagus bagi Barcelona dalam mengawali kiprahnya di pentas Eropa.
Kini, Ernesto Valverde sedang mencari cara untuk membawa anak asuhnya meraih tiga poin perdana di pentas Eropa. Musim lalu, Barcelona secara menyakitkan tersingkir dari Liga Champions setelah Liverpool mampu membalikkan keadaan dari tertinggal 3-0 menjadi 3-4.
Skuat Barcelona dinilai cukup kuat untuk meraih gelar Liga Champions setelah kedatangan Antoine Griezmann dan Frenkie de Jong pada musim panas ini.
Berikut tiga alasan Barcelona mampu meraih trofi Si Kuping Besar musim ini yang disadur dari Spotskeeda:
Tekad yang kuat
Barcelona sudah lama tidak mengangkat trofi Liga Champions setelah terakhir diraih pada tahun 2015. Kandasnya Barcelona di tangan Liverpool di fase semifinal musim lalu memperpanjang puasa gelar di pentas Eropa.
Blaugrana telah menunjukan karakter yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini ditunjukan Barcelona pada fase 16 besar Liga Champions saat berhadapan dengan PSG di musim 2016-17. Di pertandingan perdana, El Barca harus tanduk dengan margin skor yang besar, 4-0. Namun, di pertandingan kedua yang dihelat di Stadion Camp Nou, secara mengejutkan Barcelona mampu membalikkan keadaan menjadi 6-1.
Skuat yang lebih tangguh
Musim ini, skuat Barcelona terlihat lebih tangguh setelah mendatangkan Junior Firpo dari Real Betis, Frenkie de Jong dari Ajax, dan Antoine Griezmann dari Atletico. Kehadiran dua pemain ini dinilai dapat memperkuat lini tengah dan depan Barcelona.
Junior Firpo hadir untuk menambah opsi di posisi bek kiri Barcelona. Firpo akan berkompetisi dengan Jordi Alba dalam merebutkan satu pos di skuat inti El Barca. Firpo memiliki kecepatan dan kerap melakukan umpan silang kepada penyerang. Tidak hanya piawai dalam menyerang. Firpo juga kokoh dalam bertahan.
Frenkie de Jong akan dipasang bersama Arthur Melo dan Sergio Busquets di lini tengah Barcelona. De Jong memiliki penguasaan bola yang baik serta piawai dalam mengatur tempo permainan. Kehadiran de Jong dapat membuat lini tengah Barcelona semakin solid.
Antoine Griezmann didatangkan Barcelona dari Atletico untuk memperkuat lini serang Barcelona. Barcelona mendatangkan Girezmann untuk mengisi pos Ousmane Dembele yang kerap dilanda cedera. Trio Luis Suarez, Lionel Messi dan Griezmann membuat lini depan Barcelona telihat sangat menakutkan bagi pertahanan lawan.
Faktor Lionel Messi
Barcelona sangat beruntung bisa memiliki pemain sekelas Lionel Messi. Messi adalah salah satu talenta terbaik yang dimiliki Barcelona saat ini. Messi sangat baik dalam menggiring bola. Masih teringat ketika Messi mencetak gol setelah menggiring bola melewati beberapa pemain Real Madrid pada semifinal Liga Champions musim 2010-11. Gol tersebut merupakan salah satu gol terbaik La Pulga sepanjang berseragam Barcelona.
Tidak hanya pawai dalam menggiring bola, Messi juga andal dalam mengkreasikan serangan. Umpan-umpan yang dihasilkan El Messiah selalu menjadi ancaman. Umpan satu dua yang dilakukan Messi bersama rekannya di Barcelona tak jarang menghasilkan gol-gol indah.
Barcelona mengawali musim dengan buruk. El Barca hanya meraih 3 kemenangan dari enam laga kompetitif di semua ajang yang dilalui. Hal ini dipengaruhi oleh salah satu pemain kunci Barcelona, yaitu Lionel Messi.
Lionel Messi mengalami cedera betis saat menjalani latihan pramusim pada Agustus lalu. Setelah sembuh dari cedera, Lionel Messi baru dimainkan pada laga Liga Champions melawan Borussia Dortmund dan dua partai La Liga kontra Granada dan Valencia.
Tanpa Messi, Barcelona tidak memiliki pusat permainan di lini serang. El Barca tidak dapat mengkreasikan serangan kepada lawan. Hadirnya Sergio Busquets dapat memperbaiki lini tengah Barcelona. Namun, tanpa adanya Messi yang hadir sebagai kreator serangan membuat serangan La Blaugrana tidak hidup. (Tegar Juel)
Sumber: Sportskeeda