3 Pemain Beken yang Dilewatkan Simon McMenemy ke Timnas Indonesia

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 03 Okt 2019, 07:45 WIB
3 pemain yang dilewatkan Simon McMenemy. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Jakarta - Memilih dua puluhan pemain untuk Timnas Indonesia bukan perkara mudah bagi Simon McMenemy. Pelatih yang berasal dari Skotlandia itu perlu mempertimbangkan kebutuhan tim. Arsitek berusia 41 tahun ini memanggil pemain berdasarkan performa dan pengalaman.

Performa adalah penilaian mutlak terhadap pemain yang dipanggil ke Timnas Indonesia. Pengalaman juga penting. Namun, pemanggilan Irfan Bachdim menjadi pertanyaan besar.

Advertisement

Pengalamannya memang segudang, namun, kontribusinya bagi Bali United tergolong kecil.

Sebagai seorang penyerang, Bachdim baru membukukan satu gol dari 12 penampilan. Untungnya, pemain berusia 31 tahin itu punya segudang pengalaman bermain di Belanda, Jepang, dan Thailand.

McMenemy total memanggil 25 pemain untuk matchday ketiga dan keempat putaran kedua Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. Masing-masing menghadapi Uni Emirat Arab (UEA) di Stadion Al Maktoum, Dubai, pada 10 Oktober 2019 dan Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, lima hari kemudian.

McMenemy merombak besar-besaran dengan menepikan 11 pemain yang dipanggil ketika kalah 2-3 dari Malaysia dan 0-3 dari Thailand, dengan memboyong 12 wajah berbeda.

Bola.com merangkum tiga pemain yang dilewatkan McMenemy ke Timnas Indonesia untuk pertandingan kontra UEA dan Vietnam:

2 dari 4 halaman

Ilija Spasojevic (Bali United)

Pemain depan Timnas Indonesia, Illija Spasojevic merayakan kemenangan atas Guyana pada laga persahabatan di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu (25/11). Spaso mencetak dua gol dan membawa Indonesia unggul 2-1. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Ilija Spasojevic tengah on fire. Teraktual, ia menyumbang satu dari dua gol berbalas satu saat Bali United memukul Kalteng Putra 2-1.

Spaso, karibnya dipanggil, telah mengumpulkan sepuluh gol dari 20 penamlilannya bersama Bali United. Penyerang naturalisasi Montenegro itu merupakan pemain penting Timnas Indonesia pada era Luis Mill Aspas periode 2017-2018.

Namun, Spaso belum mendapatkan tempat di rezim McMenemy. Ia hanya dipanggil ketika Timnas Indonesia mengalahkan Myanmar 3-1 pada uji coba, Maret lalu.

Saat Timnas Indonesia bertanding pada FIFA Matchday Juni lalu dan dua laga Grup G, September 2019, nama Spaso terpinggirkan.

3 dari 4 halaman

Titus Bonai (Persipura Jayapura)

Striker Timnas Indonesia U-23 Titus Bonai (tengah) merayakan gol penutup kemenangan 2-0 dari Vietnam pada partais semifinal sepakbola SEA Games XXVI di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 19 November 2011.

Sama seperti Spaso, Titus Bonai sedang naik daun. Ia kini menjelma sebagai penyerang haus gol bersama Persipura Jayapura di Shopee Liga 1 2019.

Tibo, panggilannya, sudah mengumpulkan 11 gol dari 17 laga. Ia menjadi pemain lokal tersubur kedua di bawah Alberto Goncalves, yang membukukan satu gol lebih banyak.

Hampir empat tahun sudah Tibo tak merasakan sensasi seragam Timnas Indonesia. Saat tengah subur pun, ia tak mendapatkan kesempatan untuk comeback.

4 dari 4 halaman

Rizky Pora (Barito Putera)

Rizky Pora saat melawan Thailand pada laga Final Piala AFF 2016 di Stadion Pakansari, Bogor, (14/12/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Ditepikannya Rizky Pora dari Timnas Indonesia ditengarai sebagai hukuman untuk pemain yang emosional. Pemain Barito Putera itu sempat dipanggil untuk melawan Malaysia dan Thailand, namun dicoret karena perilaku buruknya.

Rizky Pora sempat memukul gelandang PSM Makassar, pada 14 Agustus lalu. Gara-gara itu, posisinya digantikan oleh Febri Hariyadi.

McMenemy pernah menerapkan peraturan yang sama kepada gelandang Persija Jakarta, Novri Setiawan. Ia ditinggalkan McMenemy karena menerima kartu merah sewaktu melawan Persib Bandung pada 7 Juli 2019.