Bola.com, Surabaya - Persebaya dijadwalkan menjalani partai tunda pekan ke-22 Shopee Liga 1 2019 dengan menjamu Borneo FC di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (11/10/2019). Tim Bajul ijo tak bisa menurunkan kekuatan terbaik dalam duel itu.
Empat pemain Persebaya memperkuat Timnas Indonesia di berbagai level. Stoper Hansamu Yama bergabung dengan timnas senior. Lalu, Osvaldo Haay dan Rachmat Irianto di Timnas Indonesia U-22. Terakhir, Mochamad Supriadi menjadi andalan di Timnas Indonesia U-18.
Pelatih Persebaya, Wolfgang Pikal, mengeluhkan situasi yang harus dihadapinya. Dia memiliki usul, kompetisi domestik seharusnya dihentikan saat Timnas Indonesia menjalani pekan internasional.
"Saya pikir sebetulnya lebih bagus liga berhenti sewaktu timnas main. Soalnya, biasanya klub yang akan rugi, sudah mengelurkan duit untuk dapat pemain bagus, tapi tidak bisa mewakili klub," kata pelatih asal Austria itu.
Sebenarnya agenda pekan internasional itu hanya mengatur jadwal pertandingan timnas senior. Skuat Garuda bakal melakoni dua laga Grup G putaran kedua kedua kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, masing-masing melawan Uni Emirat Arab (10 Oktober) dan Vietnam (15 Oktober).
Sedangkan timnas kelompok usia kini sebatas menjalani pemusatan latihan. Timnas Indonesia U-22 bersiap menghadapi SEA Games 2019 yang dimulai 30 November hingga 6 Desember, sedangkan Timnas Indonesia U-18 bersiap menjalani kualifikasi Piala AFC U-18 2020.
Tak hanya empat pemain itu yang terpaksa absen membela Persebaya. Satu pemain lain, yaitu Diogo Campos, terkena hukuman akumulasi. Dia sudah mengoleksi tiga kartu kuning sejak masih membela Kalteng Putra.
"Kami harus pakai pemain yang kami punya. Optimalkan yang ada, tidak ada alasan," ujar Pikal.
Memberatkan Persebaya
Kondisi ini cukup memberatkan Persebaya, yang berusaha bangkit setelah kalah 0-1 dari Barito Putera (28/9/2019). Ditambah, Borneo FC juga punya misi balas dendam karena sudah dipermalukan 1-2 oleh Persebaya pada putaran pertama (23/6/2019).
Di sisi lain, kondisi semacam ini pernah dihadapi Pikal. Namun, ketika itu situasinya terbalik, lantaran status Pikal sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia mendampingi Alfred Riedl.
Seperti diketahui, situasi tabrakan jadwal dan tarik ulur kepentingan klub dengan timnas semacam ini bukan hal baru lagi di sepak bola Indonesia.
Baca Juga
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?