Bola.com, Solo - National Paralympic Committee (NPC) Indonesia mengirimkan 18 atlet untuk mengikuti ajang INAS Global Games 2019 di Brisbane, Australia (12-18/10/2019). Kejuaraan tersebut digelar oleh organisasi internasional tuna grahita.
Hanya tiga cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan dalam ajang ini, yakni atletik, tenis meja, dan renang. Mereka akan mengasah kemampuan selain tampil di beberapa kejuaraan serta pemusatan latihan di Kota Solo.
Wakil Sekjen NPC Indonesia, Rima Ferdiyanto mengatakan, kejuaraan ini digelar hanya untuk atlet tuna grahita yang memiliki IQ di bawah 75 atau down syndrome.
"NPC Indonesia sendiri hanya mengirimkan IQ di bawah 75, yang kebetulan memang di proyeksikan untuk ajang Paralympic di tahun 2020," ungkapnya di kantor pusat NPC Indonesia di Solo, Selasa (8/10/2019).
Atlet yang diberangkatkan ialah Abraham Elopere, Suparni Yati, Endi Nurdin Tine, Elvin Elhudia Sesa, Nasrodin, Felipus Kolymau, Tiwa, dan Rica Oktavia dari cabor atletik.
Kemudian Lola Amalia, Metri, Dwi Hajiyanto, dan Achmad Yusuf dari cabor tenis meja. Enam atlet dari cabang renang, yakni Irfan Septiana, Daniel Nugroho Wijayanto, Syuci Indriani, Meliana Ratih Pratama, Kevin Ode Natama, dan Muhammad Bejita.
Bekal ASEAN Para Games
Rima Ferdiyanto menambahkan, dengan mengikuti bajang INAS Global Games menjadi kesempatan emas bagi para atlet. Terlebih mematangkan persiapan menghadapi ASEAN Para Games (APG) Filipina 2020 serta Paralimpiade 2020 di Jepang.
"Ini menjadi bekal atlet sebelum terjun di APG Filipina. Hasil di kejuaraan nanti juga masuk hitungan dalam mendapatkan tiket menuju Paralimpiade. Kami harap belasan emas bisa diraih,” kata Ketua Umum NPC Indonesia, Senny Marbun.