Bola.com, Surabaya - Manuchehr Jalilov sempat khawatir saat dirinya dilepas oleh Persebaya Surabaya setelah bursa transfer ditutup pada 17 September lalu. Dia dipastikan tak memiliki klub dan itu akan memengaruhi nasibnya di level internasional.
Pemain berusia 29 tahun itu takut tidak lagi dipanggil oleh tim nasional negaranya, Tajikistan, usai didepak Persebaya Surabaya. Rupanya, pemain yang berposisi sebagai penyerang sayap itu tetap mendapat kepercayaan untuk bermain bersama Timnas Tajikistan. Namanya masuk skuat dalam pekan internasional Oktober.
“Alhamdulillah. Ini semua karena Allah memberkati saya. Saya berterima kasih karena Allah masih memberi kesempatan kepada saya untuk bermain di tim nasional,” kata Jalilov saat dihubungi Bola.com, Rabu (9/10/2019).
Apa yang dialami oleh Jalilov itu terbilang unik dan ajaib. Dari 25 pemain di skuat Timnas Tajikistan, dia menjadi satu-satunya pemain yang berstatus tanpa klub. Itu terjadi berkat catatan gemilangnya bersama Timnas Tajikistan.
Jalilov merupakan top scorer sepanjang masa Timnas Tajiksitan dengan raihan 15 gol dari 26 pertandingan. Koleksi golnya itu sebenarnya sama dengan seniornya, Yusuf Rabiev. Tapi, Rabiev sudah pensiun pada 2015.
Ditambah, Jalilov juga memiliki banyak catatan individu gemilang. Dia dua kali menjadi pemain terbaik dan top scorer Liga Tajikistan pada 2015 dan 2016. Lalu, dia juga menyabet gelar pemain terbaik Piala AFC 2017. Bersama Persebaya Surabaya, Jalilov jadi top scorer Piala Presiden 2019.
Tetap Berlatih
Selama tak memiliki klub karena didepak Persebaya Surabaya, Jalilov berlatih dengan Istiklol FC, klub raksasa Tajikistan yang telah mengoleksi delapan gelar juara kasta tertinggi. Itu merupakan klub yang dibelanya selama tiga musim pada 2015-2017.
“Saya tetap berlatih dengan Istiklol. Mereka menyambut baik kehadiran saya,” imbuhnya.
Timnas Tajiksitan tercatat sudah melakoni dua pertadingan selama babak kedua Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Mereka mampu memenangi dua laga itu dengan skor identik 1-0 kontra Kirgizstan pada 5 September dan Mongolia pada 10 September 2019.
Kini, tim berjulukan The Persian Lions itu menduduki peringkat teratas dengan enam poin. Mereka unggul atas Jepang di posisi kedua yang mengoleksi tiga poin. Tapi, tim Samurai Biru baru melakoni satu pertandingan setelah menang 2-0 atas Myanmar.
Tajikistan hanya melakoni satu laga saja dalam pekan internasional ini dengan menjamu Jepang di Stadion Republican Central, Dushanbe, Selasa (15/10/2019). Ini jadi ujian mereka untuk mempertahankan posisi teratas.
“Memang tidak mudah menghadapi Jepang. Saya mohon doanya,” ucap Jalilov singkat.