Bola.com, Jakarta - Siapa tidak kenal Lambertus 'Bert' van Marwijk? Pelatih veteran Belanda dengan curriculum vitae (CV) mentereng. Saat negaranya berjumpa dengan Timnas Indonesia, ia akan beradu taktik dengan arsitek asal Skotlandia, Simon McMenemy.
Adapun, UEA bakal menjamu Timnas Indonesia pada matchday ketiga Grup G putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. Pertandingan tersebut bakal berlangsung di Stadion Al Maktoum, Dubai, Kamis (10/10/2019).
Van Marwijk, begitu juga McMenemy, sama-sama baru diangkat pada tahun ini.
Sejak Maret 2019, Van Marwijk baru memimpin UEA pada tiga pertandingan. Hasilnya, Omar Abdulrahman dan kawan-kawan masih belum terkalahkan. UEA mencatatkan dua kemenangan melawan Arab Saudi 2-1, Malaysia 2-1, dan ditahan Suriah 0-0.
Seperti yang sudah dibilang, Van Marwijk bukan pelatih sembarangan. Ia pernah menangani sejumlah klub dan tim nasional beken.
Deretan klub yang sempat merasakan tangan dinginnya adalah Feyenoord, Borussia Dortmund, dan Hamburg SV. Sementara di level timnas, Van Marwijk membawa Belanda menjadi finalis Piala Dunia 2010 sebelum dikalahkan Spanyol 0-1 melalui perpanjangan waktu.
Selain itu, Van Marwijk juga memimpin Australia di Piala Dunia 2018. Namun, tim berjuluk Socceroos itu tersingkir di babak penyisihan grup.
Simon McMenemy
Jika prestasi tertinggi Van Marwijk menjadi finalis Piala Dunia, maka pencapaian termutakhir McMenemy adalah trofi Liga 1. Gelar itu didapatkannya bersama Bhayangkara FC pada 2017.
Konsistensi Bhayangkara FC bersama McMenemy mengantarnya kepada kursi pelatih Timnas Indonesia per tahun ini.
McMenemy telah mengomandoi Timnas Indonesia pada lima pertandingan, dengan tiga di antaranya berujung kekalahan. Masing-masing 1-4 dari Yordania, 2-3 dari Malaysia, dan 0-3 dari Thailand.
Sementara, dua kemenangan McMenemy bersama Timnas Indonesia diraih atas Myanmar 2-0 dan Vanuatu 6-0.
Saat menelan dua kekalahan beruntun dari Malaysia dan Thailand pada dua partai Grup G, posisi McMenemy sempat rawan. Namun, evaluasi PSSI memutuskan masa depannya masih aman bersama Timnas Indonesia.
Secara keseluruhan Simon McMenemy bisa dibilang anak kemarin sore di persaingan sepak bola internasional. Selain menukangi Timnas Indonesia, Simon yang baru berusia 41 tahun baru pernah menukangi Timnas Filipina.
Namanya jadi perhatian saat mengantar tim ayam sayur Filipina lolos ke semifinal Piala AFF 2010. Ironisnya hanya beberapa pekan setelah kesuksesan itu Simon didepak dari The Azkal's.
Kaya Taktik atau Eksperimen Mencari yang Terbaik?
Van Marwijk selalu mengubah pola permainan pada tiga pertandingannya bersama UEA. Saat melawan Arab Saudi, ia memasang formasi 4-4-2. Ketika menghadapi Suriah, ia berganti pakem dengan 4-3-3.
Ia mengubah pakemnya kembali saat mencuri poin penuh di kandang Malaysia. Kala itu, pelatih berusia 67 tahun ini memakai pakem 4-5-1.
Serupa dengan Van Marwijk, McMenemy juga kerap bereksperimen dengan sejumlah formasi.
Pakem 3-4-3 dan 3-4-2-1 digunakannya ketika melawan Myanmar dan Yordania. Formasi 4-3-3 dimatangkannya saat menghajar Vanuatu.
Namun, McMenemy mengubah formasinya menjadi 4-2-3-1 saat kalah dari Malaysia dan mencoba 4-4-2 ketika berhadapan dengan Thailand.
Baca Juga
3 Fakta Miring Timnas Indonesia Selama Fase Grup yang Membuat Pasukan STY Limbung Lalu Hancur di Piala AFF 2024
Deretan Hal yang Membuat Rekam Jejak Timnas Indonesia Layak Dapat Pujian Meski Gagal di Piala AFF 2024
3 Penyebab Timnas Indonesia Gagal Total di Piala AFF 2024: Tidak Ada Gol dari Pemain Depan!