Bola.com, Solo - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyambangi kantor pusat National Paralympic Committee (NPC) Indonesia di Solo, untuk memberikan penghargaan kepada atlet difabel berprestasi, Jumat (11/10/2019).
Atlet berkebutuhan khusus yang menjadi andalan Indonesia mendapat bonus karena pretasi yang ditorehkan. Atlet yang menerima penghargaan ini antara lain Marinus Melianus Yowei (renang), Muhammad Fadli Imamudin (paracycling), hingga atlet dari cabang atletik seperti Kharisma Evi Tiarani, Suparniyati, dan Kornet Akbar.
Kemudian di cabang para badminton, nama Hari Susanto, Ukun Rukaendi, Dheva Anrimusthi, Hafizh Briliansyah Prawiranegara, Suryo Nugroho, Leani Ratri Oktila, Fredy Setiawan dan Khalimathus Sadiyah berhak menerima bonus. Mereka belum lama ini tampil mengesankan dalam sebuah turnamen di Basel, Swiss.
Kemenpora juga memberikan apresiasi untuk deretan pelatih sejumlah cabor NPC Indonesia. Diantaranya; Muhammad Nurachman (pelatih putra para badminton), Imam Kunantoro (pelatih putri para badminton), Waluyo, Abdul Aziz (pelatih atletik), dan Rima Ferdiyanto (pelatih tenis meja).
Besaran penghargaan untuk insan NPC Indonesia yang berprestasi yakni Rp40 juta untuk atlet dan pelatih Rp30 juta. Sedangkan bonus untuk atlet badminton yang berprestasi di Swiss, berhak mendapatkan Rp240 juta untuk medali emas.
"Penghargaan dari pemerintah melalui Kemenpora ini bertepatan dengan rangkaian Haornas bulan lalu. Kami berharap ini sebagai pelecut semangat atlet untuk bisa lebih berprestasi lagi," tutur Plt Asisten Deputi Kemitraan dan Penghargaan Olahraga Kemenpora, Sutiknyo.
Respons Positif
Sementara itu, Ketua Umum NPC Indonesia, Senny Marbun merespons positif bentuk kepedulian pemerintah atas prestasi yang diraih putra-putri terbaik bangsa lewat olahraga. Ia berharap atlet NPC semakin termotivasi dalam menghadapi berbagai kejuaraan.
"Tentu kami berterima kasih kasih atas penghargaan ini. Kami mengharapkan negara terus melakukan hal seperti ini, agar atlet selalu termotivasi," ujar Senny Marbun.