FIA Selidiki F1 GP Jepang

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 14 Okt 2019, 09:30 WIB
Pembalap Mercedes, Valtteri Bottas memacu mobilnya selama balapan Formula 1 (F1) GP Jepang di Sirkuit Suzuka, Minggu (13/10/2019). Valtteri Bottas berhasil menjadi juara F1 GP Jepang dengan mencatatkan waktu kemenangan 1 jam 23 menit 21,510 detik. (Toshifumi KITAMURA/AFP)

Jakarta, - Otoritas Formula 1 (F1), FIA, menginvestigasi balapan yang berlangsung di Sirkuit Suzuka, Jepang, Minggu (13/10/2019). Pasalnya, balapan berakhir satu lap lebih cepat.

F1 GP Jepang sejatinya berlangsung 53 lap, tetapi pada lap ke-52 balapan sudah tuntas. Balapan itu dimenangi pembalap Mercedes, Valtteri Bottas.

Advertisement

Berbeda dengan Bottas, ada banyak pembalap yang merasa dirugikan. Sergio Perez dari tim Racing Point, yang mengalami kecelakaan di awal lap ke-53, dinyatakan finis peringkat sembilan karena kesalahan teknis tersebut.

Sementara pembalap Renault, Nico Hulkenberg, yang diuntungkan insiden itu finis di peringkat kesembilan di lap terakhir. Namun, pada akhirnya turun ke peringkat ke-10 sesuai posisi terakhirnya di lap ke-52.

Pembalap Racing Point lainnya, Lance Stroll, melintasi garis finis di peringkat 10 di lap ke-53. Namun, dia harus turun ke peringkat ke-11 dan gagal mendapatkan poin.

"Dari apa yang kami lihat, ini adalah kesalahan sistem," kata Michael Masi, Direktur Balapan F1, seperti dikutip Reuters.

2 dari 2 halaman

Bendera Finis Digital Lebih Cepat

Pembalap Mercedes, Valtteri Bottas menuangkan sampanye untuk dirinya sendiri di atas podium setelah menjuarai balapan Formula 1 (F1) GP Jepang di Sirkuit Suzuka, Minggu (13/10/2019). Bottas menjadi pembalap pertama yang menyentuh garis finis usai melakoni lomba 53 putaran. (AP/Toru Takahashi)

Bendera finis digital diperlihatkan di monitor utama sirkuit yang menandakan akhir balapan. Namun, pembalap diperintahkan untuk terus membalap satu putaran berikutnya hingga bendera sebenarnya dikibarkan di akhir lap ke-53.

Berdasarkan peraturan baru, bendera finis digital diperlihatkan sebelum bendera finis, sebenarnya untuk menandakan akhir balapan. Namun, Sebastian Vettel dan Charles Leclerc mengaku sinyal bendera finis itu tak muncul di monitor kemudi mobil mereka.

Michael Masi belum bisa memutuskan apakah kesalahan itu terkait dengan sistem yang disambung ulang menyusul Topan Hagibis yang melanda Jepang akhir pekan ini.

"Saya tak ingin berspekulasi," kata Masi, yang melanjutkan peran mendiang Charlie Whiting sebagai direktur lomba pada Maret itu.

Formula 1 sebelumnya juga pernah mengalami kesalahan dalam pengibaran bendera finis. Model Winnie Harlow mengibarkan bendera lebih awal di GP Kanada tahun lalu, yang memicu penerapan aturan bendera digital.

Disadur dari: Liputan6.com (Cakrayuri Nuralam/Adyaksa Vidi, Published 13/10/2019)