Exco PSSI Mendesak Simon McMenemy Mundur dari Kursi Pelatih Timnas Indonesia

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 16 Okt 2019, 12:30 WIB
Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy, saat membimbing timnya menang 6-0 atas Vanuatu dalam laga uji coba internasional di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (15/6/2019). (Bola.com/Yoppy Renato)

Bola.com, Jakarta - Simon McMenemy dalam tekanan. Pelatih Timnas Indonesia itu didesak mundur oleh banyak kalangan, termasuk pihak yang memberikannya pekerjaan, PSSI.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Refrizal, meminta McMenemy untuk realistis. Arsitek asal Skotlandia itu dituntut untuk meletakkan jabatannya sebagai nakhoda Timnas Indonesia.

Advertisement

Refrizal menyoroti kapasitas McMenemy. Empat kali kalah pada empat pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia membuktikan bahwa eks pelatih Bhayangkara FC ini bukan figur yang berkompeten menangani Timnas Indonesia.

Teraktual, Timnas Indonesia dipermalukan Vietnam 1-3 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Selasa (15/10/2019) pada matchday ketiga Grup G. Kecil peluang untuk tim berjulukan Skuat Garuda itu berbicara banyak di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia dengan performa buruk seperti ini.

"Jelas saya kecewa. Timnas Indonesia tak mengalami perkembangan selama dipegang McMenemy. Sebagai Exco, saya meminta dia legawa mundur dari Timnas Indonesia," kata Refrizal ketika dihubungi Bola.com, Rabu (16/10/2019).

2 dari 2 halaman

Bumerang Buat McMenemy

Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy, tampak kecewa usai dikalahkan Vietnam pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, Selasa (15/10). Indonesia kalah 1-3 dari Vietnam. (AFP/Aditya Wany)

Akan menjadi bumerang untuk McMenemy apabila ia ngotot bertahan sebagai pelatih Timnas Indonesia. Terlebih, ia sudah tidak disukai banyak pihak.

Setelah Timnas Indonesia kalah dari Vietnam, sejumlah penonton telah meminta McMenemy untuk mundur. Bahkan, bus yang mengangkut Skuat Garuda sempat tertahan di depan stadion karena seruan suporter tersebut.

"Tapi kalau dia tak mundur pun akan dicela oleh suporter. Jadi masalah buat dia, ke mana-mana dia tak nyaman. Semalam saja tersandera, tak bisa keluar, termasuk saya. Mobil saya di belakang bus Timnas Indonesia, sehingga saya tertahan," tutur Refrizal.

Berita Terkait