Bola.com, Seoul - KFA (Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan) mengungkap mereka meminta kepada AFC (konfederasi sepak bola Asia) untuk menghukum Asosiasi Sepak Bola Korea Utara (PRKFA) menyusul pertandingan Korea Utara versus Timnas Korea Selatan pada penyisihan Grup H kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.
Pertandingan Derbi Korea itu dimainkan di Stadion Kim Il-sung, Pyongyang (15/10/2019) dan berakhir dengan skor 0-0.
KFA sudah menuliskan surat kepada AFC berisi ketidakpuasan terhadap kinerja panpel lokal Korea Utara dalam menggelar pertandingan matchday ketiga itu.
Pemintaan KFA agar AFC menghukum Korea Utara disebabkan dua hal utama, yakni pertandingan yang digelar secara tertutup serta tak adanya siaran langsung.
Jelang pertandingan, KFA mengklaim dibuat pening dengan berbagai pertanyaan yang tak terjawab hingga menit akhir, semisal adanya siaran langsung, serta permintaan-permintaan yang hampir seluruhnya ditolak.
Korea Utara hanya mengizinkan pemain, tim pelatih, dan ofisial saja yang terbang dan tiba di Pyongyang. Sementara jurnalis Korea Selatan tak diizinkan melakukan peliputan di Pyongyang, begitu pula kalangan suporter The Teaguk Warriors yang dilarang mendukung langsung di Stadion Kim Il-sung.
Keinginan Timnas Korea Selatan untuk menempuh perjalanan dari perbatasan darat turut ditolak pihak Korea Utara, memaksa KFA menerbangkan tim via Beijing, dan mengambil visa masuk Kores Utara melalui Kedutaan Korea Selatan di ibu kota China itu.
Saat laga berlangsung, Stadion Kim Il-sung yang berkapasitas 40 ribu dan diprediksi penuh, justru melompong tanpa adanya satu pun suporter.
"Kami minta Korea Utara dalam beberapa kesempatan untuk membantu mengizinkan kalangan mdia dan suporter untuk bertandang ke Pyongyang, tapi Korea Utara menolak untuk bekerja sama," demikian pernyataan KFA, dilansir dari Yonhap.
"Kami yakin AFC harus meninjau ulang apakah harus mendisiplinkan Asosiasi Sepak Bola Korea Utara untuk kurangnya kerja sama dalam hal ini dan hal-hal lain," lanjut KFA.
FIFA Kecewa
Permintaan KFA itu mengacu pada regulasi yang tertera dalam AFC Competition Operations Manual, yang mengatur bahwa setiap asosiasi/federasi tuan rumah harus memastikan visa dan atau masuk ke wilayah relevan diberikan kepada delegasi AFC, seluruh anggota resmi tim, mitra hak komersial AFC, pejabat berlisensi, media, dan suporter lawan, tanpa ada diskriminasi pada dasar, tanpa batasan, jenis kelamin, ras, atau kebangsaan.
Gara-gara tak ada siaran langsung, fan Timnas Korea Selatan kecewa berat karena tak bisa menyaksikan aksi pemain kesayangan melawan tim negara tetangga. Padahal, duel ini sangat menyedot atensi warga Negeri Ginseng.
Ketiadaan siaran langsung serta keberadaan jurnalis Korea Selatan saat pertandingan memaksa KFA mengundang kalangan media untuk menyaksikan jalannya pertandingan itu via rekaman pertandingan yang diambil saat laga berlangsung, alih-alih menyiarkan rekaman itu sebagai "partai tunda" pada Kamis (16/10/2019) menyusul buruknya kualitas rekaman
Presiden FIFA, Gianni Infantino, dikabarkan kecewa dengan keputusan Korea Utara menggelar pertandingan secara tertutup. Kekecewaan serupa juga disampaikan pejabat resmi pemerintah Korea Selatan.
Sumber: Yonhap
Baca Juga
Netizen Ngeri dengan Skuad Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024: Ada Trio Ronaldo - Rivaldo - Kaka
Pratama Arhan Merapat tapi Telat, Kepastian Pemain Abroad Gabung Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Ditentukan pada 5 Desember 2024
Legenda Australia: Socceroos Bakal Kalahkan Timnas Indonesia dan Makin Cepat Lolos ke Piala Dunia 2026