Bola.com, Jakarta Perusahaan penyedia jasa VAR meminta maaf dan berjanji bakal melakukan disukusi intensif dengan komite wasit dan Premier League menyusul banyaknya kontroversi yang terjadi kala Tottenham Hotspur ditahan imbang Watford 1-1, Sabtu (19/10/2019).
Watford unggul lebih dulu menit ke-6 melalui gol yang dicetak Abdoulaye Doucoure. Kontroversi pertama terjadi ketika wasit tak memberikan The Hawthorns penalti usai Gerard Deulofeu dijatuhkan Jan Vertonghen.
Insiden paling parah justru terjadi di menit-menit akhir pertandingan saat Dele Alli melesakkan gol penyama kedudukan. Di situ, seluruh pemain, ofisial dan penonton di Tottenham Hotspur Stadium dibuat bingung oleh VAR.
Awalnya gol tersebut dianulir karena sempat terjadi handball. Namun, wasit kemudian mensahkan gol tersebut meski dalam proses gol itu Harry Kane dengan jelas mendorong Christian Kabasele.
Lucunya, sebuah layar VAR menunjukkan frasa "No Goal" selama beberapa detik sebelum tiba-tiba berganti menjadi gol sah.
Hawk-Eye Innovations selaku perusahaan jasa penyedia teknologi VAR meminta maaf kepada kedua tim dan suporternya. Mereka berjanji hal serupa tak akan terjadi lagi di laga-laga berikutnya.
"Kami akan melakukan diskusi dengan komite wasit dan juga pihak Premier League. Kami harus menjelaskan dengan rinci mengenai hal ini agar ke depannya tidak terjadi lagi. Kami meminta maaf kepada semua orang yang menyebabkan kebingungan karena kejadian tersebut," tulis sebuah pernyataan seperti dilansir dari ESPN.
Dikritik Manajer Watford
Manajer Watford, Quique Sanchez Flores tak bisa menyembunyikan kekecewaan. Meski awalnya percaya bahwa teknologi VAR bisa membantu, kini dirinya makin skeptis.
"Tadinya saya berpikir VAR adalah sesuatu yang objektif. Sekarang, saya mulai merasa teknologi ini sangat subjektif," ketus manajer asal Portugal itu usai laga.
Hasil imbang yang diderita Watford semakin membuat mereka terjerembab di dasar klasemen Premier League 2019/2020. Mengoleksi empat poin, Watford belum sekalipun merasakan kemenangan.
Sumber: ESPN