Bola.com, Odense - Praveen Jordan/Melati Daeva Oktaviati berhasil memberikan kabar gembira di Denmark Terbuka 2019. Ganda campuran Indonesia itu sukses meraih gelar pertamanya sejak berpasangan dengan mengalahkan Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping dari China. Praveen/Melati pun merasa bahagia dengan prestasi mereka.
Dalam waktu 59 menit, Praveen/Melati berhasil memenangi pertandingan lewat rubber gim, 21-18, 18-21, 21-19. Rasa gembira pun diungkap keduanya setelah merayakan keberhasilan mereka.
“Bisa menang hari ini tentu senang sekali Ini merupakan gelar pertama kami setelah satu setengah tahun berpasangan. Tentu ini membuat kami percaya diri menghadapi turnamen berikutnya,” kata Praveen di Odense Sports Park, Denmark, Minggu (20/10), seperti tertulis dalam rilis yang diterima Bola.com.
“Pastinya senang, apalagi ini gelar kami yang pertama. Kami akhirnya bisa membuktikan kalau kami bisa,” sambung Melati.
Bicara soal kemenangan yang terbilang sulit diraih di pertandingan final, Praveen mengaku saling percaya dengan Melati yang dilakukannya menjadi kunci sukses di turnamen kali ini.
“Dari awal kami sudah mempersiapkan kalau pertandingan hari ini tidak akan mudah dan melelahkan. Kunci kemenangan kami hari ini, yaitu lebih percaya ke partner dan memperbanyak komunikasi di lapangan," ujar Praveen.
"Kami terus fokus sebelum angka 21, jangan menyerah. Kami sempat terkejar di game ketiga. Pemain Tiongkok ini merupakan pemain bagus,” lanjut pebulutangkis putra Indonesia itu.
Dengan demikian Indonesia dipastikan sukses membawa dua gelar dari Denmark Terbuka 2019. Satu gelar lainnya sudah aman karena akan diperebutkan oleh dua ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang kembali berhadapan di partai penentuan di sektor ganda putra.
Baca Juga
Efek Nataru, Timnas Vietnam Harus Dibagi Dua Kloter setelah Menjalani Leg Pertama Semifinal Piala AFF 2024
10 Wonderkid Pilihan Lionel Messi dan Nasibnya Sekarang: Ada Timo Werner dan Pinjaman Abadi
Cerita Para Raksasa yang Tenggelam di Pegadaian Liga 2 2024/2025: Berjuang Lolos dari Ancaman Degradasi