Pelatih Asal Jepang atau Korea Selatan Dinilai Cocok Melatih Timnas Indonesia

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 22 Okt 2019, 12:15 WIB
Pelatih Thailand, Akira Nishino, saat melawan Indonesia pada laga kualifikasi Piala Dunia 2022 di SUGBK, Jakarta, Selasa (10/9). Indonesia takluk 0-3 dari Thailand. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta - Masa depan Simon McMenemy sebagai pelatih Timnas Indonesia tinggal menunggu waktu. Arsitek asal Skotlandia itu harus menerima kenyataan pahit didesak mundur oleh banyak kalangan setelah timnya menelan empat kekalahan beruntun di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.

Sinyal pendepakan McMenemy keluar dari mulut Manajer Timnas Indonesia, Sumardji. Pria berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKPB) itu mengatakan timnya membutuhkan wajah baru, spesifiknya, untuk posisi pelatih.

Advertisement

Sebagai pengganti McMenemy, Sumardji mengidamkan pelatih dari Asia. Negaranya antara Jepang atau Korea Selatan. Sumardji berkaca kepada dua negara Asia Tenggara, Thailand dan Vietnam. Buat apa memilih pelatih dari Eropa dengan biaya yang mahal, tapi tidak dapat memberikan jaminan trofi.

Thailand saat ini dipimpin oleh Akira Nishino, pelatih Jepang di Piala Dunia 2018. Adapun, Vietnam dinakhodai oleh Park Hang-seo, peracik strategi asal negara langganan Piala Dunia, Korea Selatan.

"Saya beri gambaran, pelatih Timnas Indonesia harus pernah membawa negara sebelumnya ke Piala Dunia. Saya sudah sampaikan ke federasi soal usulan ini," ujar Sumardji.

"Saya ingin pelatih Timnas Indonesia itu harus benar-benar pernah membawa negara yang dilatihnya ke Piala Dunia dengan hasil bagus. Jepang bisa melaju, Korea Selatan bisa melaju. Penduduk kita kan banyak. Kenapa tidak bisa? Itu penting," tutur Sumardji.

2 dari 2 halaman

Tak Usah Pelatih Mahal, tapi Berprestasi

Pelatih Timnas Vietnam, Park Hang-seo. (Bola.com/Aditya Wany)

Sumardji melihat, pelatih dari Jepang atau Korea Selatan cocok untuk menangani Timnas Indonesia. Dari aspek nilai kontrak pun, akan lebih terjangkau dibandingkan juru racik asal Eropa.

"Kalau saya tidak usah muluk-muluk. Pelatih yang membawa Jepang ke Piala Dunia siapa? Pelatih Korea Selatan siapa? Pelatih dengan harga Rp2-3 miliar hasilnya begitu-gitu saja, apa sih yang didapat? Realistis saja. Untuk apa bayar mahal-mahal. Jangan memaksakan tapi manfaatnya tidak ada," imbuh Sumardji.

"Saya punya mimpi, tapi tergantung PSSI. Saya tak ada kepentingan apapun, sekecil apapun saya tak punya," tutur Sumardji.

Berita Terkait