3 Alasan Posisi Ole Gunnar Solskjaer sebagai Manajer Manchester United Bakal Aman Hingga Akhir Musim

oleh Ario Yosia diperbarui 23 Okt 2019, 11:30 WIB
Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer memberi tepuk tangan pada akhir laga Grup L Liga Europa di Old Trafford, Manchester, Inggris Kamis (19/9/2019). Manchester United menang 1-0 atas Astana. (AP Photo/Dave Thompson)

Bola.com, Jakarta - Hasil imbang 1-1 kontra Liverpool dalam lanjutan Premier League membuat posisi Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer Manchester United sedikit aman. Pasalnya, manajer pendahulunya, Jose Mourinho, dipecat petinggi Setan Merah setelah menalan kekalahan dari Liverpool pada Desember lalu.

Solskjaer sudah melatih Manchester United sejak Desmeber lalu. Rentetan hasil positif yang diperoleh membuat petinggi tim Setan Merah tersebut mempermanenkan posisi pelatih asal Norwegia tersebut.

Advertisement

Namun, sejak Solskjaer jadi manajer permanen, performa Manchester United semakin menurun. Solskjaer hanya memberikan enam kemenangan dalam 22 pertandingan yang dilalui bersama Manchester United.

Rentetan hasil negatif membuat Manchester United tercecer di posisi ke-14 dengan raihan sepuluh poin. Manchester United hanya berjarak dua poin dari zona merah.

Dengan raihan sejauh ini,membuat orang-orang bertanya mengenai kepasitas Solskjaer melatih Manchester United. Namun, Solskjaer dinilai masih mampu untuk melatih Manchester United hingga akhir musim. Berikut tiga alasan Manchester United tetap pertahankan Solskjaer hingga akhir musim yang dilansir dari Sportskeeda:

2 dari 4 halaman

Tak ada pengganti yang lebih baik

Pelatih Liverpool Jurgen Klopp (kanan) dan pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer (kiri) memberi isyarat kepada anak asuh mereka selama pertandingan Liga Inggris di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, Minggu (20/10/2019). Pertandingan berakhir dengan skor 1-1. (AP Photo/Jon Super)

Manchester United tidak memiliki banyak pilihan dalam mencari pengganti Solskjaer. Salah satu manajer berpengalaman yang tersedia hanyalah Massimiliano Allegri.

Merekrut allegri menjadi manajer sangat beresiko bagi Manchester United. Eks manajer Juventus tersebut tidak memiliki pengalaman melatih di Premier League.

Sementara itu, Jose Mourinho juga sedang menganggur setelah dipecat Manchester United pada Desember 2018. Namun, pelatih asal Portugal tersebut masih memiliki masalah bagi skuat Setan Merah. Oleh karena itu, mempertahankan Solskjaer hingga akhir musim adalah opsi yang terbaik bagi Manchester United.

 

3 dari 4 halaman

Tim yang tak kompetitif

Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, menyapa suporter usai melawan Wolverhampton pada laga Premier League di Stadion Molineux, Wolverhampton, Senin (19/8). Kedua klub bermain imbang 1-1. (AFP/Paul Ellis)

Skuat Manchester United terlihat tidak cukup kuat untuk bersaing di Premier League. Kehadiran Harry Maguire dan Aaron Wan-Bissaka hanya untuk memperkuat lini pertahanan Setan Merah. Kepergian Romelu Lukaku mengurangi kekuatan lini serang Manchester United.

Keterpurukan Manchester United juga diperparah dengan cederanya sejumlah pilar penting. Paul Pogba, Anthony Martial, dan Luke Shaw saat ini masih dibekap cedera. Sedangkan Eric Bailly harus menunggu periode Natal untuk kembali merumput bagi tim Setan Merah.

4 dari 4 halaman

Bagian rencana jangka panjang Setan Merah

Mason Greenwood bersama manajer Manchester United (MU) Ole Gunnar Solskjaer usai menandatangani kontrak. (Dok MU)

Kesuksesan Manchester United di era Sir Alex Ferguson dibangun dalam jangka waktu yang panjang. Sir Alex Ferguson membutuhkan beberapa musim untuk membuat Manchester United sebagai tim top Eropa.

Hal ini yang diimani oleh beberapa fans dan petinggi Manchester United pada Solskjaer. Manajer asal Norwegia tersebut dinilai masih dapat membangun skuat Manchester United dalam beberapa musim ke depan. Hal itu dimulai dari pembelian Harry Maguire dan Aaron Wan-Bissaka yang bertujuan untuk membangun ketangguhan lini pertahanan Manchester United.

Selain itu, Solskjaer juga kerap mempromosikan sejumlah pemain muda seperti Angel Gomes, Tahith Chong, dan Mason Greenwood. Dengan apa yang Solskjaer lakukan sejauh ini, diharapkan dapat membangun skuat Manchester United yang kuat di kemudian hari. (Bola.com/Tegar Juel)

Sumber: Sportskeeda