Bola.com, Jakarta - Maurizio Sarri menyebut sepak bola Italia lebih profesional daripada pertandingan Inggris. Tetapi perbedaan kondisi keuangan antara kedua negara membuat sulit bagi klub Serie A untuk bersaing di pentas Eropa.
Juventus melanjutkan kampanye untuk meraih gelar Liga Champions pertama sejak 1996 dengan kemenangan 2-1 atas Lokomotiv Moscow pada Selasa (23/10/2019) dini hari WIB.
Tim Italia lainnya yang beraksi pada hari yang sama, Atalanta, kalah 1-5 dari juara Premier League, Manchester Cit di Stadion Etihad.
Sementara itu, rival terdekat Juve, Inter Milan, berada di posisi terbawah Grup F jelang pertandingan Kamis (24/10/2019) dini hari WIB, melawan Borussia Dortmund.
Sebuah laporan dari Deloitte dirilis pada Januari 2019 menempatkan enam klub Premier League di Top 10 Eropa untuk urusan pendapatan. Juventus ada di peringkat ke-11.
Sekarang kembali ke tanah airnya setelah satu musim bertugas di Chelsea, bos Bianconeri, Sarri memandang tingkat kekayaan sepak bola Inggris sebagai hambatan yang sulit diatasi.
"Saya pikir kami berada pada level yang sama dengan tim Eropa lainnya, kalaupun kami berada di belakang sepak bola Inggris lebih karena masalah ekonomi. Kekuatan mereka adalah uang yang masuk ke dalam permainan. Mereka mendapat empat kali lipat apa yang didapatkan klub kami dan ini merupakan keuntungan bagi semua klub. Saya pikir kami lebih baik sebagai profesional tetapi sekarang ini tidak cukup," ungkap kata Maurizio Sarri setelah kemenangan atas Lokomotiv.
"Saya tidak tahu apakah sepak bola Italia bisa bersaing di Eropa, sejatinya saya merasa angin berubah.
"Belum lama ini skor 3-0 di Serie A berarti pertandingan berakhir, tetapi hari ini tim memiliki mentalitas Inggris, mereka mencoba menyamakan kedudukan dan membalikkan hasilnya.
"Saya pikir ini bagus dan saya berharap tim kami akan terus [dengan sikap ini] sepanjang musim," timpalnya lagi
Membalikkan Keadaan
Juventus menang 2-1 atas Lokomotiv pada matchday ketiga Grup D Liga Champions 2019-2020 di Allianz Stadium, Rabu (23/10/2019).
Juventus tertinggal lebih dahulu ketika Aleksei Miranchuk menjebol gawang Wojciech Szczesny pada babak pertama. Paulo Dybala menyelamatkan Juventus dengan dua gol pada menit ke-77 dan 79.
Setelah laga tersebut, ada tiga catatan dari pelatih Juventus, Maurizio Sarri.
Pertama, ia mengakui timnya keropos di lini belakang. Kedua, Juventus cenderung bermain dengan tempo lambat karena faktor fisik. Ketiga, ia memuji mental dan kesabaran pemain sehingga mampu memecahkan kebuntuan pada babak kedua.
“Kami memiliki beberapa masalah di belakang. Kami juga terlambat ketika melakukan serangan balik sehingga mereka sudah menumpuk lebih banyak pemain di belakang," kata Sarri kepada Sky Sport Italia, dikutip dari Football Italia.
Sarri memuji kesabaran pasukannya sehingga mampu membalikkan keadaan dan menang.
“Saya pikir kami melakukannya dengan sangat baik agar tidak kalah. Kami terus sabar dan menggerakkan bola," imbuhnya.
Namun, Sarri juga kecewa karena hanya dua gol yang berhasil dicetak oleh skuatnya. Berdasarkan statistik, Juventus melepaskan 28 tembakan, tujuh di antaranya mengarah ke gawang.
Sumber: Sportskeeda, Football Italia
Baca Juga