Bola.com, Bogor - Duel tim pincang patut jadi label pertemuan Tira Persikabo dengan Arema FC di Stadion Pakansari, Bogor (24/10/2019) dalam laga pekan ke-24 Shopee Liga 1 2019. Kedua tim kehilangan banyak pemain inti, baik karena cedera, akumulasi kartu, maupun panggilan Timnas Indonesia U-22.
Menghadapi kondisi ini, pelatih kedua tim tak ingin pasrah begitu saja. Mereka berusaha mencari pengganti pemain yang paling siap. Sehingga performa masing-masing tim tak menurun drastis.
Dari kubu Tira Persikabo, tim tuan rumah kehilangan Manahati Lestusen dan Loris Arnaud yang masih cedera, kemudian Abduh Lestaluhu yang harus menjalani akumulasi kartu, dan Andy Setyo serta Rifad Masarabessy yang memenuhi panggilan Timnas Indonesia U-22. Padahal tiga pemain itu selalu jadi pilihan utama Rahmad Darmawan.
Sementara itu, Arema kehilangan Dedik Setiawan dan Ahmad Alfarizi yang mengalami cedera. Sedangkan dua pemain tengah Hanif Sjahbandi dan M. Rafli juga mendapatkan panggilan ke Timnas Indonesia U-22. Terbaru, striker Sylvano Comvalius sakit dan tidak mengikuti dua kali sesi latihan di Bogor.
Kehilangan hampir separuh kekuatan utama tak membuat kedua tim bakal tampil asal-asalan. Duel di setiap lini tetap bakal berjalan seru. Pemain pelapis yang jarang dapat kesempatan tentu tak ingin melewatkan begitu saja.
Lantas, siapa saja pemain yang memegang peranan dalam laga ini. Berikut duel antarlini Tira Persikabo dan Arema FC versi Bola.com.
Lini Pertahanan
Tira Persikabo bakal mengandalkan bek asing, Khursed Beknazarov, untuk membendung serangan Arema. Meski tidak ditemani partner ideal, Andy Setyo, yang dipanggil Timnas Indonesia U-22, penggantinya sudah disiapkan, satu di antaranya adalah Vava Mario Yagalo.
Bek asal Tajikistan harus bekerja ekstra karena pertahanan Tira Persikabo sangat rapuh dalam delapan laga terakhir, di mana mereka selalu kebobolan. Ada 19 gol yang bersarang dalam delapan pertandingan tersebut. Hal itu yang membuat Tira belum memetik kemenangan lagi.
Sedangkan di kubu Arema, sektor belakang akan lebih tangguh. Kembalinya kapten tim Hamka Hamzah bisa membuat ketenangan dalam sistem pertahanan. Duetnya dengan Arthur Cunha juga bisa diandalkan untuk membuat lini depan Tira Persikabo mandul dalam laga ini.
Lini Tengah
Playmaker Arema, Makan Konate, akan jadi aktor utama di lini tengah karena dia punya catatan luar biasa musim ini. Makan Konate selalu tampil penuh dan jadi gelandang terproduktif dengan 12 gol.
Pemain asal Mali ini dibebaskan untuk berkreasi di lini tengah Singo Edan. Untuk membuat kinerja Konate lebih maksimal, biasanya Arema menempatkan dua gelandang bertahan yang siap menyuplai bola, di mana satu di antaranya adalah Jayus Hariono.
Namun, dalam laga ini Konate tampaknya mendapat lawan ideal, yaitu gelandang Louis Parfait Essengue. Mantan pemain klub Italia, Lecce, ini juga bertugas sebagai pengatur serangan sekaligus perusak permainan lawan dari kubu Tira Persikabo.
Duel dua pemain hebat asal Afrika akan tersaji. Parfait yang berpaspor Kamerun punya stamina bagus dan kuat dalam berduel. Sedangkan Konate berteknik tinggi dan biasa dengan mudah melewati lawan. Menarik disimak, apakah Konate bisa melewati adangan pemain satu benua di laga ini.
Lini Depan
Sektor ini menjadi satu titik lemah Arema. Sylvano Comvalius dikabarkan sakit selama di Bogor. Penggantinya, Ahmad Nur Hardianto juga masih belum menemukan ketajamannya lagi karena pemain asal Lamongan ini jarang dapat kesempatan bermain.
Kurang puasnya tim pelatih dengan komposisi lini depan semakin terlihat ketika mereka mendatangkan Sunarto dari Malang sehari jelang pertandingan. Jika Comvalius benar-benar absen, Arema hanya bertumpu kepada deretan penyerang lokal.
Sendangkan di kubu Tira Persikabo lebih baik. Ciro Alves punya skill yang bisa merusak konsentrasi pemain belakang Arema.
Belum lagi ada striker naturalisasi Osas Saha yang selalu tenang dalam menyelesaikan peluang. Kedua pemain itu total sudah 20 kali menjebol gawang lawannya. Ini jadi ancaman tersendiri untuk lini belakang Arema.