Bola.com, Surabaya - Kondisi mental pemain Persebaya sedang bermasalah seiring buruknya hasil pertandingan di Shopee Liga 1 2019. Ruben Sanadi dkk. melewati lima laga terakhir tanpa kemenangan.
Pelatih Persebaya U-20, Uston Nawawi, ikut membantu mengangkat mental skuat Bajul Ijo. Selama sepekan terakhir, dia bergabung ke tim senior karena asisten pelatih tim Persebaya senior, Bejo Sugiantoro, sedang mengikuti kursus kepelatihan A AFC.
"Yang paling utamam bicara dari hati ke hati. Sekarang kami tidak bisa membicarakan membangun mental. Ini soal ketangguhan dan ketahanan mental. Karena, ini sudah memasuki putaran kedua," ucap Uston.
"Saya kira mereka semua pemain profesional dan sudah mengerti tanggung jawab masing-masing. Kami menang bareng-bareng, kalah juga bareng-bareng," imbuh pria yang semasa bermain mempersembahkan dua gelar liga teratas untuk Persebaya itu.
Uston sosok yang sangat paham dengan seluk beluk Persebaya. Dia mengawali karier bersama Bajul Ijo dengan bermain di kompetisi internal. Berkat Persebaya pula, dia menjadi gelandang andalan Timnas Indonesia pada era 1990-an hingga 2000-an.
Pria berusia 41 tahun itu memahami cara membuat pemain Persebaya tetap dalam motivasi tinggi. Selain gelar juara Liga Indonesia 1996-1997 dan Divisi Utama 2004, Uston juga pernah membela Persebaya saat mengalami degradasi ke Divisi I 2006 saat tampil di Divisi Utama 2005.
“Mental pemain seharusnya tetap tangguh. Mereka tidak 1-2 hari di Liga 1, bahkan cukup lama di kompetisi profesional. Persebaya dalam dua musim terakhir juga seperti ini. Manajemen, pelatih, dan pemain bertekad untuk memberikan yang terbaik," ucap pria asli Sidoarjo itu.
Membangun Mental Pemenang
Di sisi lain, Uston memulai karier dengan melatih PSIR Rembang. Dia lalu masuk Persebaya dengan menangani Persebaya U-19. Musim ini, dia mengarsiteki Persebaya U-20 dan menjuarai Elite Pro Academy U-20 2019.
Uston cukup memahami bagaimana membangun mental pemenang dengan pengalaman yang dimilikinya. Kini, dia berusaha mengaplikasikan itu, meski belum mendapat jabatan resmi di jajaran tim pelatih tim senior.
"Yang kami lakukan tidak banyak karena ini sudah kompetisi. Pemain tetap bermain seperti karakter mereka. Yang penting, memberikan yang terbaik dan Insyaallah menang," pungkasnya mengakhiri pembicaraan.