Pemain Semen Padang Menyesali Kekalahan dari Arema

oleh Iwan Setiawan diperbarui 29 Okt 2019, 04:45 WIB
Skuat semen padang saat takluk di kandang Arema, Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang (28/10/2019). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Kekalahan 0-1 di kandang Arema, Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Senin malam (28/10/2019), membuat pemain Semen Padang menyesal. Hal itu terlihat setelah wasit Abdul Rahman Salasa meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan.

Semua pemain tertunduk lesu di lapangan. Begitu juga suasana di bench pemain. Mayoritas pemain Semen Padang terlihat gontai.

Advertisement

Bek Semen Padang, M. Rifqi, mengungkapkan isi hatinya selepas kekalahan tersebut. Sebelum pertandingan, semua pemain merasa optimistis bisa meraih kemenangan.

Namun, setelah turun minum, mereka menurunkan target menjadi imbang karena Arema bermain dominan dan terus menekan.

"Kami selalu mamatok kemenangan setiap pertandingan. Tapi, melihat situasi di mana Arema terus menekan dan kami tidak punya peluang, hasil imbang dirasa cukup. Sayang, terkena penalti dan membuat Arema menang," kata mantan pemain Barito Putera itu.

Arema baru mencetak gol di menit ke-79 lewat eksekusi penalti Makan Konate. Bermula dari akselerasi Dendi Santoso di dalam kotak penalti, bek pengganti Semen Padang, Agung Prasetyo, terkecoh dan melakukan melakukan sleding yang membuat Dendi terjatuh.

"Kami bermain tanpa beban di pertandingan tadi. Teman-teman juga sudah bermain bagus. Sayang, tadi terlalu banyak diserang dan tidak bisa menciptakan peluang," lanjut Rifqi.

2 dari 2 halaman

Serangan Patah

Sayap Arema, Dendi Santoso, ketika beduel degan bek Semen Padang, Leo Guntara, dalam laga di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang (28/10/2019). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Dalam laga ini, upaya serangan Semen Padang selalu patah di lini tengah dan belakang Arema. Serangan tim berjulukan Kabau Sirah itu makin buntu setelah winger andalan, Irsyad Maulana, tak bisa melanjutkan pertandingan di menit ke-63 karena cedera engkel.

Upaya memasukkan dua sayap cepat, Mariondo Uropmabin dan Dedi Hartono, juga tidak banyak membantu sehingga Semen Padang harus menerima kekalahan yang membuat posisi di klasemen sementara tetap sebagai juru kunci.