Bola.com, Jakarta Arsenal ternyata sempat memiliki delapan kandidat sebelum akhirnya memilih Unai Emery sebagai manajer. Nama-nama tenar seperti Thiery Henry dan Massimiliano Allegri masuk dalam daftar kandidat.
Manajemen klub akhirnya menunjuk Emery sebagai manajer anyar. Tugas berat buat eks Paris Saint-Germain tersebut harus dipikul sejak hari pertama, termasuk menjadi suksesor Arsene Wenger.
Wenger lengser dari jabatannya sebagai manajer The Gunners pada musim 2017/2018. Manajer berjuluk The Professor itu meninggalkan pekerjaan rumah yang banyak buat Emery, yakni mengembalikan kejayaan Meriam London.
Sebelum Emery mengambil alih kursi manajer, Arsenal lebih dulu dilatih oleh Mikel Arteta. Performa tim terbilang tidak begitu buruk, sehingga banyak pihak yakin mantan pemain Everton itu bakal diangkat sebagai manajer Arsenal.
Keputusan manajemen tim mungkin disesali. Sejak memimpin Pierre-Emerick Aubameyang dan kawan-kawan, Emery sulit membawa Arsenal bersaing memperebutkan titel juara Premier League dan Liga Champions.
Musim ini, The Gunners mesti bekerja ekstra lagi sebab masih kesulitan menembus lima besar klasemen Premier League. Mereka terpaut empat poin dari Chelsea di tangga keempat menyusul performa inkonsisten.
Kabarnya, manajemen klub masih akan memberikan kesempatan kepada Emery hingga setidaknya akhir musim ini. Kalau dianggap gagal lagi, kemungkinan Arsenal akan kembali memanggil tujuh kandidat sebelumnya.
Kandidat-kandidat yang Sempat Dipanggil Interview
Selain Arteta dan Emery, Arsenal dikabarkan sempat memanggil Thierry Henry, Julen Lopetegui, dan Ralf Ragnick. Menurut sejumlah sumber, ketiganya ditolak karena melihat Emery lebih menunjukkan performa yang meyakinkan.
Jorge Sampaoli dan Patrick Vieira juga disebut-sebut telah diwawancara. Sama seperti Arteta, Vieira juga dianggap belum memiiki cukup pengalaman sebagai manajer.
The Athletic, media Inggris bahkan mengklaim Arsenal sempat mengincar Antonio Conte, Eddie Howe, Maurizio Sarri, dan Brendan Rodgers. Akan tetapi, karena sejumlah alasan, manajemen tidak melanjutkan negosiasi lebih lanjut.