Bola.com, Jakarta - Nama besar sebuah klub sepak bola, baik itu di Premier League, La Liga, atau Serie A tidak serta merta menjamin tim tersebut selalu melenggang dengan kesuksesan. Tidak jarang, klub raksasa tumbang menyakitkan dari lawan yang secara kelas jauh di bawahnya.
Sebagai tim kecil, tidak banyak yang bisa diharapkan selain bermain lepas tanpa beban. Modal semangat saja mungkin tidak cukup, tapi selama bola masih bundar, tak ada yang tak mungkin terjadi di lapangan hijau.
Dukungan suporter yang tetap percaya tim kesayangannya bisa meraih hasil positif juga menjadi motivasi tersendiri untuk bermain maksimal. Terkadang, bisa menahan imbang atau bahkan tidak kalah telak saja sudah menjadi kemenangan buat pendukung setia.
Sebaliknya, tim besar sering kali merasakan tekanan mental ketika menghadapi tim kecil. Tuntutan untuk bermain sempurna dan meraih poin penuh malah menjadi boomerang buat mereka.
Pada akhirnya, orang-orang akan mengindahkan proses dan lebih melihat hasil akhir. Suporter tim kecil umumnya bakal larut dalam eforia kemenangan menghadapi raksasa.
Berikut ini beberapa kekalahan menyesakkan yang diraih tim besar kala berhadapan dengan tim kecil:
MANCHESTER UNITED 0-1 Leeds United (Babak Ketiga Piala FA 2009-10, 3 Januari 2010)
Piala FA merupakan turnamen sepak bola tertua di dunia. Setiap musim, Piala FA selalu menghadirkan kejutan. Tim-tim dari kasta terbawah selalu memberikan hasil yang mengejutkan.
Salah satu tim dari kasta terbawah yang memberikan kejutan adalah Leeds United. Pada Januari 2010, The Whites mampu mengalahkan juara bertahan Premier League saat itu, Manchester United, dengan skor 1-0 di Stadion Old Trafford. Pada laga tersebut, Jermaine Beckford jadi satu-satunya pencetak gol setelah menerima umpan lambung dari Neil Kilkenny. Kemenangan tersebut membuat Manchester United harus tersingkir lebih cepat dari Piala FA musim 2009-10.
ARSENAL 1-2 Birmingham City (Final Piala Liga 2010-11, 27 Februari 2011)
Tak hanya Piala FA, Piala Liga juga menghadirkan kejutan, terutama pada tahun 2010-an awal. Salah satu kejutan tersaji pada musim 2010-11 saat Birmingham City mampu menjuarai turnamen tersebut.
The Blues menjadi juara Piala Liga setelah menaklukan Arsenal dengan skor 2-1 di partai final. Nikola Zigic membuka keunggulan setelah menerima umpan dari Roger Johnson pada menit ke-28. Sebelas menit berselang, The Gunners mampu menyamakan kedudukan setelah Robin van Persie mencetak gol pada menit ke-39. Satu menit jelang laga berakhir, Obafemi Martins mengunci kemenangan Birmingham City setelah memanfaatkan kemulut di depan gawang Wojciech Szcaesny.
Kekalahan tersebut terasa sangat menyakitkan bagi Arsenal. Pasalnya, The Gunners harus memperpanjang puasa gelar setelah terakhir menjuarai Piala FA pada musim 2004-05.
BARCELONA 0-2 Hercules (La Liga 2010-11, 11 September 2010)
Barcelona dikenal sebagai tim kuat saat Pep Guardiola masih melatih pada musim 2010-11. El Barca sulit dikalahkan, bahkan ketik bermain di kandang sendiri.
Namun, Hercules mampu mengejutkan pecinta sepak bola setelah mengalahkan Barcelona dengan skor 2-0 di Camp Nou pada September 2010. Pada saat itu, Hercules baru saja promosi ke La Liga setelah musim 1996-97. Nelson Valdez menjadi bintang pada pertandingan tersebut setelah mencetak dua gol kemenangan Los Herculanos atas El Barca.
Olympique Lyon 1-0 REAL MADRID (Leg Pertama 16 Besar Liga Champions 2009-10, 17 Februari 2010)
Pada musim 2009-10, Real Madrid membentuk tim Los Galacticos jilid kedua dengan mendatangkan sejumlah pemain bintang seperti, Cristiano Ronaldo, Ricardo Kaka, dan Karim Benzema. Namun, skuat El Real tidak cukup untuk menyingkirkan Olympique Lyon dari fase 16 besar Liga Champions musim 2009-10.
Pada leg pertama, Real Madrid harus takluk 1-0 dari Lyon di Stade de Gerland pada Februari 2010. Gol tunggal Jean Makoun mampu membawa Les Gones menang atas Los Blancos. Hasil tersebut merupakan pintu awal bagi Real Madrid untuk keluar dari Liga Champions.
Fulham 4-1 JUVENTUS (Semifinal Liga Europa 2009-10, 19 Maret 2010)
Siapa sangka tim seperti Fulham pernah mengalahkan Juventus? Hal ini terjadi pada tahun 2010. Bobby Zamora dkk. mampu menghempaskan Si Nyonya Tua dengan skor 4-1 pada partai kedua semifinal Liga Europa 2009-10.
David Trezeguet membuka keunggulan bagi Juventus pada menit kedua laga. Tanpa di sangka Fulham mampu membalikkan keunggulan Juventus setelah mencetak empat gol pada laga tersebut. Bobby Zamora (9’), Zoltan Gera (39’, 49’), dan Clint Dempsey (82’) menjadi pencetak empat gol bagi The Cottagers. Hasil tersebut menghantarkan Fulham melangkah ke partai final Liga Europa setelah unggul agregat 5-4 atas Juventus.
Sumber: Berbagai Sumber
Baca Juga