Bola.com, Jakarta - Pelatih Semen Padang, Eduardo Almeida optimistis timnya mampu melewato laga berat versus Bhayangkara FC di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu (2/11/2019). Pelatih asal Portugal ini mengusung misi tiga poin agar Semen Padang bertahan di Liga 1.
Perjuangan ini terbilang cukup berat. Pasalnya, Kabau Sirah mengalami tren buruk, yakni tiga kekalahan beruntun. Di sisi lain, Bhayangkara FC sedang on fire setelah meraih dua kemenangan dan satu hasil seri. Teranyar, anak asuh Paul Munster mengakhiri perlawanan PSM di stadion PTIK, dengan skor 3-2.
“Bagi kami, poin demi poin sangat krusial agar bertahan di Liga 1. Kami harus melakukan apa saja untuk meraih kemenangan,” tutur Eduardo.
Pada pertemuan putaran pertama, tim Urang Awak takluk 2-3 di hadapan publik sendiri.
Semen Padang yang telah memainkan 25 laga, masih terpaku di posisi juru kunci dengan 22 poin. Sementara, Bhayangkara FC berada di posisi ke-11.
Dalam hal produktivitas, Bhayangkara mengoleksi 33 gol dan Semen Padang baru 22 gol. Namun, pertahanan Bhayangkara juga sangat rapuh dengan 31 kali kebobolan. Tidak jauh berbeda dibanding Semen Padang yang telah 33 kali kebobolan.
Pantang Meremehkan
Bhayangkara FC juga diuntungkan dalam laga ini. Tiga pemain mereka yang produktif dipastikan tampil, yakni Herman Dzumafo (7 gol), Anderson Salles (5 gol), dan Ramiro Fergonzi (4 gol).
Di sisi lain, Semen Padang tampa dua striker asing, Karl Max Barthelemy dan Vanderley Fransisco yang absen karena akumulasi kartu kuning.
Meski diunggulkan secara statistik, pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster tidak menganggap Semen Padang sebagai tim lemah.
“Tidak ada istilah tim lemah. Meskipun kami dalam tren positif, saya berkali-kali mengimbau kepada pemain untuk tidak meremehkan Semen Padang. Bisa saja mereka memberikan kejutan,” tegas Paul Munster.