Bola.com, Sleman - PSS Sleman kembali gagal mendulang poin penuh ketika bermain di kandang sendiri dalam Shopee Liga 1 2019. Hasil imbang melawan Bali United dengan skor akhir 0-0 mewarnai laga pekan ke-27 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (6/11/2019).
Tanpa diperkuat beberapa pemain andalan termasuk Alfonso De La Cruz dan Brian Ferreira, PSS Sleman memang cukup kesulitan memberikan perlawanan terhadap Bali United. Upaya Guilherme Batata sebagai playmaker dan Kushedya Hari Yudo yang jadi ujung tombak, belum mampu membongkar pertahanan lawan.
Beberapa peluang lewat bola mati berupa tendangan bebas, masih sulit dikonversi menjadi gol. Hasil ini sekaligus menjadi catatan minor kedua beruntun bagi tim Elang Jawa. Sebelumnya, PSS ditaklukkan PSIS tiga gol tanpa balas (2/11/2019).
Meski hanya meraih satu poin menjamu Bali United, PSS Sleman masih bertahan di posisi keima dengan poin 40.
Pelatih PSS, Seto Nurdiyantoro, mengaku tetap bersyukur, meski hanya mampu meraih imbang di kandang sendiri.
"Dari segi hasil tentu tidak maksimal, tapi tetap saya syukuri karena seperti yang saya katakan sebelumnya, di sisa pertandingan, saya ingin meraih entah satu atau tiga poin untuk mengamankan posisi bertahan di Liga 1," jelas Seto Nurdiyantoro dalam konferensi pers setelah pertandingan.
"Secara hasil mungkin tidak memuaskan untuk manajemen dan suporter PSS Sleman. Tapi, buat saya ini pantas karena kalau dibandingkan dengan kualitas pemain Bali United, jelas beda jauh. Kami banyak belajar dari mereka," ungkap Seto.
Puber Kedua
Seto Nurdiyantoro menambahkan tim asuhannya harus lebih fokus menghadapi pertandingan berikutnya. PSS Sleman dijadwalkan menjamu Borneo FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman (20/11/2019).
Andai mampu menembus poin 40, makin memuluskan langkah PSS bertahan di Liga 1.
"Pencapaian 40 poin ini kalau saya ibaratkan seperti halnya usia yang mengalami puber kedua. Harapannyam motivasi pemain muncul lagi. Kedewasaan pemain yang harus diperbaiki," tegas pelatih berlisensi AFC Pro itu.