4 Manajer Hebat yang Menganggur

oleh Aditya Wicaksono diperbarui 09 Nov 2019, 11:30 WIB
Jose Mourinho dan Arsene Wenger. (dok. Manchester United)

Bola.com, Jakarta - Manajer atau pelatih merupakan posisi yang krusial untuk klub sepak bola. Manajer diperlukan untuk memberikan arahan agar klub bisa meraih hasil positif dalam setiap pertandingan yang dijalani.

Pemecatan menjadi momok utama bagi seorang manajer. Namun, para manajer paham dengan risiko tersebut.

Advertisement

Manajer top pun tak bisa terhindar dari ancaman pemecatan. Kondisi tersebut membuat manajer harus berhati-hati dan membuat strategi yang bisa memberikan hasil maksimal.

Pada musim 2019-20, sudah ada beberapa klub top yang memilih untuk memecat manajer atau pelatih mereka. Alasan utamanya adalah karena hasil yang tidak maksimal.

Korban pemecatan terbaru adalah Niko Kovac yang menangani Bayern Munchen sejak musim 2018-19. Setelah klub tersebut kalah dari Eintracht Frankfurt dengan skor 1-5, manajemen memutuskan untuk berpisah dengan Kovac.

Sebelumnya, kejadian serupa juga menimpa Marco Giampaolo yang menangani AC Milan. Ia dicopot dari posisinya dan digantikan oleh Stefano Pioli.

Bayern Munchen masih mencari sosok anyar untuk meneruskan tugas Kovac. Bayern Munchen beruntung karena ada beberapa pelatih hebat yang tidak terikat dengan klub mana pun.

Berikut ini adalah daftar manajer atau pelatih hebat yang sedang menganggur:

2 dari 5 halaman

Jose Mourinho

Jose Mourinho. (AFP/Paul Ellis)

Siapa yang tidak kenal dengan Jose Mourinho? Manajer yang dijuluki “The Special One” tersebut selalu menghadirkan sebuah trofi bagi klub yang ia nahkodai.

Klub terakhir yang Jose Mourinho pegang adalah Manchester United. Saat melatih Manchester United, Mourinho memberikan trofi Piala Liga, Community Shield, dan Liga Europa pada musim pertamanya.

Periode terbaik bagi manajer asal Portugal tersebut adalah pada musim 2009-10. Pada musim tersebut, Mourinho membantu Inter Milan meraih treble winners.

Selama karier kepelatihannya, Mourinho telah meraih empat gelar Premier League, dua kali gelar Liga Champions, satu Piala FA, empat Piala Liga, satu kali juara La Liga, satu kali Copa del Rey, satu Piala Super Spanyol, dua gelar Serie A, satu gelar Copa Italia, satu Piala Super Italia, dua kali juara Liga Portugal, satu Piala Portugal, dua gelar Liga Europa, satu Piala Super Portugal dan dua gelar Community Shield.

3 dari 5 halaman

Massimiliano Allegri

Massimiliano Allegri. (AFP/Marco Bertorello)

Massimiliano Allegri merupakan salah satu pelatih tersukses di Italia. Periode terbaik pelatih asal Italia tersebut adalah pada musim 2014-15 dan 2016-17. Pada musim tersebut, Allegri mampu mengantarkan Juventus ke partai final Liga Champions sekaligus memborong double winners di kompetisi Italia. Selama kariernya sebagai manajer, Allegri telah mengumpulkan satu gelar Serie C, enam gelar Serie A, empat gelar Copa Italia, dan tiga Piala Super Italia.

4 dari 5 halaman

Arsene Wenger

Arsene Wenger. (AFP/Adrian Dennis)

Arsene Wenger merupakan pelatih dengan durasi melatih terlama sepanjang sejarah Premier League. Manajer asal Prancis telah melatih Arsenal selama 7894 hari dalam 22 musim.

Arsene Wenger menjadi satu-satunya pelatih yang mampu membawa sebuah tim tak terkalahan di Premier League. Eks manajer Monaco tersebut melakukan hal tersebut pada musim 2003-04. Hal tersebut membuat skuat Arsenal musim 2003-04 dijuluki “The Invincibles”

Selama karier kepelatihannya, Wenger telah mempersembahkan satu gelar Divisi 1 Prancis, satu Piala Prancis, satu Piala Emperor Jepang, satu Piala Super Jepang, tiga gelar Premier League, tujuh Piala FA dan tujuh gelar Community Shield.

5 dari 5 halaman

Laurent Blanc

Laurent Blanc. (AFP/Franck Fife)

Manajer berprestasi yang terakhir adalah Laurent Blanc. Eks manajer PSG tersebut merupakan salah satu manajer tersukses di sepak bola Prancis. Blanc telah mempersembahkan empat gelar Ligue 1, empat gelar Coupe de la Ligue, dua gelar Coupe de France, dan lima gelar Trophee des Champions. (Bola.com/Tegar Juel)

Sumber: Transfermarkt