Bola.com, Sidoarjo - Sriwijaya FC sukses meraih tiga poin pertama di Grup A babak delapan besar Liga 2 2019. Laskar Wong Kito menang tipis 1-0 atas Persewar Waropen di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Sabtu (9/11/2019) malam.
Gol tunggal laga ini lahir pada menit awal. Striker Sriwijaya FC, Ahmad Ihwan, mencetak gol pada menit kedua setelah menerima umpan dari Yongki Aribowo.
Laga ini berjalan sangat keras dengan benturan antarpemain saat perebutan bola. Akibatnya, banyak insiden perseteruan yang membuat pertandingan kerap berhenti.
Laga ini tidak berjalan efektif karena banyak terhenti oleh insiden-insiden perseteruan. Pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, merasa timnya perlu banyak melakukan evaluasi meski berhasil menang.
"Semua lini perlu kami perbaiki, meski kami mencetak gol dalam pertandingan ketat ini. Kami perlu lebih tenang menghadapi umpan panjang lawan. Berikutnya, kami perlu bermain 1-2 sentuhan saja," ucap pelatih berusia 49 tahun itu.
"Saya tetap mengucapkan selamat kepada pemain yang memberi tiga poin. Pertandingan ini tidak mudah karena berjalan ketat dan keras," imbuh mantan pelatih Kalteng Putra tersebut.
Sriwijaya FC akan menghadapi Mitra Kukar dalam lanjutan Grup A di stadion yang sama, Rabu (13/11/2019) sore. Pada malam harinya, Persewar harus menghadapi Persiraja Banda Aceh.
Persewar Lupakan Kekalahan
Pelatih Persewar, Elie Aiboi, menilai gol cepat Sriwijaya FC membuat konsentrasi para pemainnya terpecah. Akibatnya, Victor Pae dkk. menjadi emosional dengan insiden pelanggaran.
"Kami kebobolan di menit-menit awal. Dari situ, kami kurang fokus dan tidak konsentrasi membuat kami kecolongan. Babak kedua kami berusaha bangkit tapi pemain kelelahan," kata Elie.
"Pemain juga tidak bisa mengontrol emosi dan kami membuang-buang waktu. Buat saya ini sekarang tidak jadi masalah. Kami harus memikirkan pertandingan berikutnya," imbuh mantan kapten Timnas Indonesia itu.
Dugaan Rasisme
Laga Sriwijaya FC versus Persewar memang berlangsung panas. Mulanya, terdapat suporter Sriwijaya FC yang berhasil turun dari tribune utara tempat mereka mendukung timnya dan masuk ke lapangan pada menit ke-70. Mereka kemudian meninggalkan lapangan sambil berlari kembali ke tribune.
Berdasarkan pantauan Bola.com, para pemain Persewar meresponsnya dengan berlari ke luar lapangan ke arah tribune utara saat bertanding masih berlangsung. Mereka terlihat mengejar suporter Sriwijaya. Hal itu kemudian menimbulkan kericuhan.
Pelatih Persewar, Elie Aiboy yang berada di bangku cadangan pemain selatan, sampai ikut berlari untuk mengadang para pemainnya itu. Situasi jadi lebih kondusif setelah pihak keamanan berusaha melerai mereka.
Elie Aiboy mengaku terdapat suporter Sriwijaya FC yang meneriakkan kalimat rasis terhadap timnya. Hal itulah yang memantik reaksi Victor Pae dkk. untuk berlari dan mengejar suporter lawan sampai ke luar lapangan.
“Itu tidak boleh saya pun dengar sendiri makanya saya ke sana. Itu harus dihilangkan dan tidak boleh. Kita ini Papua sama-sama jadi bagian dari Indonesia. Jadi, jangan ada rasis, saya mohon. Kemarin sudah terjadi di Surabaya, sekarang jangan sampai terjadi lagi, maaf,” imbuhnya.
Pelatih asal Jayapura itu tidak bermaksud untuk menambah suasana kacau dengan berlari ke arah pemainnya. Mantan kapten Timnas Indonesia itu hanya mengingatkan bahwa pertandingan sedang berlangsung dan pemain seharusnya tidak terpancing dan tetap berada di lapangan.
“Saya amankan saya punya pemain, Victor (Pae) dan Daud (Kararbo), atau semuanya jangan sampai terpengaruh. Makanya saya tahan sampai di situ. Kalau tidak saya tidak mungkin lari. Karena pemain saya di sana tidak boleh keluar lapangan, harus masuk,” tuturnya.
Insiden itu, lanjut Elie, cukup memengaruhi performa para pemainnya di lapangan. Beberapa kali upaya serangan yang coba dibangun gagal.
“Sebenarnya ada pengaruh. Kami bangun lagi pelan-pelan ada beberapa menit terakhir ada peluang, tapi tidak bisa manfaatkan. Sriwijaya bagus, saya ucapkan selamat untuk Sriwijaya,” imbuh pria berusia 40 tahun itu.