Pemain Sriwijaya FC Jadi Korban Kerasnya 8 Besar Liga 2 2019

oleh Aditya Wany diperbarui 10 Nov 2019, 16:50 WIB
Bek Sriwijaya FC, Bobby Satria, ditandu akibat luka pada kepala saat laga kontra Persewar di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo (9/11/2019). (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Sidoarjo - Duel Sriwijaya FC melawan Persewar Waropen dalam penyisihan Grup A 8 besar Liga 2 2019 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Sabtu (9/11/2019) melahirkan banyak insiden. Laga ini berlangsung keras, ditandai benturan antarpemain.

Bek Sriwijaya FC, Bobby Satria, menjadi korban pertarungan keras dalam upaya meraih tiket promosi ke Liga 1 itu. Kepala Bobby bocor setelah berduel dengan pemain Persewar, Izaac Wanggai, saat pertandingan baru berjalan 10 menit.

Advertisement

Bobby lantas ditandu keluar untuk mendapatkan penanganan medis. Setelah kepalanya diperban, dia dibawa keluar stadion dengan menggunakan ambulans untuk dirujuk ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan lanjutan.

Pemain berusia 33 tahun itu tidak bisa melanjutkan pertandingan. Sriwijaya FC kemudian memasukkan Rahmat Juliandri sebagai pengganti pada menit ke-13.

"Kondisi Bobby, tadi sudah membaik. Dia menerima tiga jahitan di kepalanya. Mudah-mudahan di pertandingan berikutnya dia sudah bisa main," kata Kas Hartadi, pelatih Sriwijaya FC.

Dengan kondisinya itu, belum dipastikan apakah Bobby Satria bisa tampil dalam dua laga tersisa di Grup A. Sriwijaya FC masih harus berjumpa Mitra Kukar (13 November) dan Persiraja Banda Aceh (16 November) untuk lolos ke empat besar.

2 dari 2 halaman

2 Pemain Lain Ikut Ditandu

Sriwijaya FC sukses meraih tiga poin pertama di Grup A babak delapan besar Liga 2 2019 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Sabtu (9/11/2019). (Bola.com/Aditya Wany)

Dalam laga ini, ada dua pemain Sriwijaya FC lainnya yang juga harus ditandu keluar selain Bobby Satria. Satu di antaranya adalah gelandang Nerius Alom. Namun, kondisi kedua pemain itu tak separah Bobby.

Kerasnya pertandingan ini makin menguatkan pandangan bahwa Liga 2 menjadi arena pertarungan antarpemain. Tak sedikit insiden perseteruan yang melibatkan pemain kedua kubu akibat pelanggaran.

Beberapa kali baik wasit maupun rekan sendiri, sampai harus bekerja ekstra untuk memisahkan pemain yang terlibat perseteruan. Aksi saling dorong menghiasi duel itu sehingga pertandingan beberapa kali harus berhenti untuk menurunkan tensi pertandingan.

Berita Terkait